JAKARTA. Pucuk pimpinan Dana Pensiun (Dapen) Pertamina berubah sejak 15 Januari 2016. Meski berganti, manajemen Dapen Pertamina yang baru tidak akan mengubah portofolio yang telah ditetapkan manajemen lama. Hadi Budi Yulianto, Pelaksana Harian Tugas Direktur Utama Dana Pensiun Pertamina bilang, perubahan direksi tidak mempengaruhi kebijakan portofolio Dapen Pertamina. Menurutnya, alokasi investasi tetap dipertahankan pasca bekas Direktur Utama Dapen Pertamina Helmi Kamal Lubis lengser. Terlebih manajemen Dapen Pertamina yang lama bisa menghasilkan imbal hasil investasi mencapai 9,2% di 2015. Pada tahun ini, Dapen Pertamina berharap bisa mengerek return investasi hingga 12%.
Saat ini, total dana kelolaan Dapen Pertamina Rp 9,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Dapen Pertamina mengalokasikan 30% pada saham. Salah satu saham yang dimiliki adalah saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Hadi bilang, porsi saham di KREN masih akan dipertahankan sebanyak 4%-5%. Dia beralasan, KREN memiliki prospek bisnis e-commerce yang menjanjikan. Tak hanya itu, Dapen Pertamina juga tidak akan mengurangi porsi kepemilikan saham di PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Hadi mengatakan akan mempertahankan porsi saham SUGI sebesar 8%. Sejak 2015, Dapen Pertamina memiliki saham SUGI dan KREN. Selain dua saham tersebut, Dapen Pertamina juga memiliki saham yang masuk dalam indeks LQ45. Diantaranya PT Unilever Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Khusus saham sektor konstruksi, Dapen Pertamina menggunakan saham tersebut untuk trading. Investasi saham Dapen Pertamina juga memiliki saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Elnusa Tbk (ELSA). Pada saham ELSA, Dapen Pertamina menggenggam 17,81% saham. Ke depan, Hadi bilang, akan menambah kepemilikan saham di ELSA. Dapen Pertamina juga menggenggam saham perusahaan non listed seperti PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan Asuransi Tugu Re. Selain saham, Dapen Pertamina juga memiliki investasi di surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi sebanyak 30%. Alokasi investasi lainnya pada properti 17% hingga 20%. Sisanya di penyertaan langsung dan instrumen pasar uang yakni deposito.
Sekedar mengingatkan, Direktur Utama Dapen Pertamina Helmi Kamal Lubis sejak medio Januari 2016 digantikan Hadi. Sebelumnya, Hadi menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Kepensiunan. "Alasan penggantian karena tidak ada kesamaan visi dan misi dengan pendiri. Atas dasar itu, Helmi mengundurkan diri. Nanti pejabat terpilih tinggal menunggu penetapan pendiri," kata Hadi. Seharusnya, jabatan Helmi baru berakhir pada Juni 2016. Helmi enggan berkomentar banyak tentang pergantian dirinya. "
Unprofessional reason," kata dia. Ini menepis kabar bahwa pergantian ini lantaran kebijakan investasi yang cukup berani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie