JAKARTA. Gejolak ekonomi global berpotensi membuat asumsi makro ekonomi Indonesia meleset. Meski begitu, pemerintah masih optimis sampai akhir tahun pendapatan dan belanja negara bisa lebih besar dari target yang dipatok. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan sampai akhir tahun realisasi pendapatan negara dan hibah diperkirakan mencapai Rp 1.362,4 triliun atau 100,3% dari target APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.358,2 triliun. Sampai semester I tahun ini realisasi pendapatan negara sebesar Rp 593,3 triliun. "Perkiraan realisasi melebihi target APBNP terutama karena lebih tingginya perkiraan ICP dan nilai tukar," jelasnya Kamis (5/70. Sedangkan untuk belanja negara, sampai akhir tahun nanti pemerintah memperkirakan realisasinya bisa mencapai Rp 1.553,2 triliun atau 100,3% dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.548,3 triliun. Dalam paruh pertama tahun ini realisasi belanja negara mencapai Rp 629,4 triliun. Realisasi belanja yang lebih besar dari pagu anggarannya ini, kata Agus disebabkan karena realisasi subsidi yang diperkirakan akan meningkat lebih tinggi karena kenaikan ICP. Realisasi belanja modal melonjak
Biar ICP naik, pendapatan negara tetap lebih besar
JAKARTA. Gejolak ekonomi global berpotensi membuat asumsi makro ekonomi Indonesia meleset. Meski begitu, pemerintah masih optimis sampai akhir tahun pendapatan dan belanja negara bisa lebih besar dari target yang dipatok. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan sampai akhir tahun realisasi pendapatan negara dan hibah diperkirakan mencapai Rp 1.362,4 triliun atau 100,3% dari target APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.358,2 triliun. Sampai semester I tahun ini realisasi pendapatan negara sebesar Rp 593,3 triliun. "Perkiraan realisasi melebihi target APBNP terutama karena lebih tingginya perkiraan ICP dan nilai tukar," jelasnya Kamis (5/70. Sedangkan untuk belanja negara, sampai akhir tahun nanti pemerintah memperkirakan realisasinya bisa mencapai Rp 1.553,2 triliun atau 100,3% dari pagu APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.548,3 triliun. Dalam paruh pertama tahun ini realisasi belanja negara mencapai Rp 629,4 triliun. Realisasi belanja yang lebih besar dari pagu anggarannya ini, kata Agus disebabkan karena realisasi subsidi yang diperkirakan akan meningkat lebih tinggi karena kenaikan ICP. Realisasi belanja modal melonjak