KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengingatkan pentingnya program peremajaan sawit atau replanting sawit setelah usia tanaman mencapai 25 tahun. Tujuannya untuk menjaga produktivitas tanaman supaya produksi sawit tidak mengalami penurunan. Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan, replanting sawit dilakukan setelah tanaman mencapai usia 25 tahun. Namun, replanting ini memang tidak bisa dilakukan secara bersamaan, melainkan realisasinya secara bertahap dari total luas tanaman yang sudah jatuh tempo. “Kalau sudah jatuh tempo replanting tetapi tidak dilakukan, maka produktivitas turun karena usia tanaman dan otomatis produksi turun,” kata Eddy kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).
Biar Produksi Sawit Tak Turun, Gapki Ingatkan Replanting Sawit Setelah Usia 25 Tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengingatkan pentingnya program peremajaan sawit atau replanting sawit setelah usia tanaman mencapai 25 tahun. Tujuannya untuk menjaga produktivitas tanaman supaya produksi sawit tidak mengalami penurunan. Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan, replanting sawit dilakukan setelah tanaman mencapai usia 25 tahun. Namun, replanting ini memang tidak bisa dilakukan secara bersamaan, melainkan realisasinya secara bertahap dari total luas tanaman yang sudah jatuh tempo. “Kalau sudah jatuh tempo replanting tetapi tidak dilakukan, maka produktivitas turun karena usia tanaman dan otomatis produksi turun,” kata Eddy kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).