JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatatkan efiensi yang kurang pada tahun lalu. Hal ini bisa dilihat dari rasio BOPO (beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional) pada 2016 sebesar 137,94%.Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, rasio BOPO Bank QNB Indonesia pada 2016 lebih tinggi dari 2015. Pada 2015 bank berkode saham BKSW ini mencatatkan BOPO sebesar 90,95%.Menurut Windiartono Tabingin, Direktur Bank QNB Indonesia, BOPO yang tinggi pada 2016 disebabkan pencadangan kredit bermasalah. “Sedangkan BOPO 2015 lebih disebabkan karena investasi bank di SDM dan pengembangkan digital banking,” ujar Windiartono dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).
Biaya Bank QNB membengkak, ini alasannya
JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatatkan efiensi yang kurang pada tahun lalu. Hal ini bisa dilihat dari rasio BOPO (beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional) pada 2016 sebesar 137,94%.Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, rasio BOPO Bank QNB Indonesia pada 2016 lebih tinggi dari 2015. Pada 2015 bank berkode saham BKSW ini mencatatkan BOPO sebesar 90,95%.Menurut Windiartono Tabingin, Direktur Bank QNB Indonesia, BOPO yang tinggi pada 2016 disebabkan pencadangan kredit bermasalah. “Sedangkan BOPO 2015 lebih disebabkan karena investasi bank di SDM dan pengembangkan digital banking,” ujar Windiartono dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).