JAKARTA. Kondisi pasar obligasi korporasi ternyata tidak selalu mengekor kondisi pasar obligasi negara. Kendati imbal hasil obligasi negara sudah turun lumayan banyak, investor masih menuntut imbal hasil tinggi untuk obligasi korporasi yang akan terbit. Yang sedikit melegakan, investor sudah mulai berani berbelanja obligasi korporasi. Terbukti, delapan perusahaan yang tahun ini menerbitkan obligasi mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. "Walau sudah berani, investor tetap menuntut imbal hasil yang relatif tinggi," ungkap Baradita Katoppo, Direktur Fitch Ratings Indonesia, akhir pekan lalu. Ambil contoh penerbitan obligasi PT Federal International Finance (FIF) senilai Rp 1 triliun pada April lalu. Dalam prospektus awal, perusahaan pembiayaan motor itu memberi ancar-ancar tingkat kupon dengan bunga premium 2,5%-3,85% di atas imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) yang menjadi acuan.
Biaya Bunga Obligasi Swasta Masih Tinggi
JAKARTA. Kondisi pasar obligasi korporasi ternyata tidak selalu mengekor kondisi pasar obligasi negara. Kendati imbal hasil obligasi negara sudah turun lumayan banyak, investor masih menuntut imbal hasil tinggi untuk obligasi korporasi yang akan terbit. Yang sedikit melegakan, investor sudah mulai berani berbelanja obligasi korporasi. Terbukti, delapan perusahaan yang tahun ini menerbitkan obligasi mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. "Walau sudah berani, investor tetap menuntut imbal hasil yang relatif tinggi," ungkap Baradita Katoppo, Direktur Fitch Ratings Indonesia, akhir pekan lalu. Ambil contoh penerbitan obligasi PT Federal International Finance (FIF) senilai Rp 1 triliun pada April lalu. Dalam prospektus awal, perusahaan pembiayaan motor itu memberi ancar-ancar tingkat kupon dengan bunga premium 2,5%-3,85% di atas imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) yang menjadi acuan.