KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya dana atau
cost of fund (CoF) perbankan semakin melandai seiring dengan banjirnya likuiditas di pasar seiring masih lemahnya permintaan kredit. Penurunan biaya dana ini menjadi salah satu yang mendorong margin bunga pada semester I 2021. Hingga akhir tahun, biaya dana diperkirakan masih ada ruang untuk melanjutkan penurunan karena likuiditas diprediksi masih akan longgar. Walaupun ekspansi kredit sudah mulai membaik, tetapi lajunya belum akan kembali seperti masa sebelum Covid-19 tahun ini. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) misalnya, mencatatkan penurunan CoF bank only dari 2,5% dari Juni 2020 menjadi 1,7% menjadi 1,7%. Seiring penurunan ini,
Net Interest Margin (NIM) Bank Mandiri meningkat jadi 5,05% dari posisi 4,93%.
Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, penurunan biaya dana itu ditopang dikontribusikan oleh penurunan rate deposito dan pertumbuhan dana murah. Hingga akhir tahun, dia melihat masih ada potensi penurunan bunga dana hingga akhir tahun dibanding posisi Juni 2021. "Strategi ini akan kita lanjutkan sampai dengan akhir tahun khususnya dengan menjaga rasio biaya dana (CASA) di atas 70% serta mengurangi porsi deposito
special rate," kata Sigit pada KONTAN, Jumat (30/7).
Baca Juga: Pandemi masih menggerus kontribusi anak usaha industri perbankan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil menurunkan biaya dana ke level 3,45% per Juni 2021 dari 5,16% pada periode yang sama tahun lalu. Dana murah bank ini meningkat 16% dari Rp 96,3 triliun menjadi Rp 111,7 triliun. Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, pihaknya memperkirakan CoF akan stabil di kisaran 3,3% sampai akhir tahun dengan melihat kondisi ekonomi yang masih terpengaruh pandemi sehingga likuiditas perbankan akan terus likuid sampai akhir tahun. "Untuk memastikan perbaikan CoF, kami melakukan transformasi bisnis kantor cabang yang lebih
sales oriented, perbaikan digital
channel dan
features, dan terus melakukan
repricing down biaya dana
wholesale funding seperti pinjaman bilateral dan obligasi," kata Haru.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat biaya dana sekitar 1,7% per Juni. Novita Anggraeni Direktur Keuangan BNI mengatakan, sampai akhir tahun diperkirakan biaya dana akan flat di kisaran 1,7%. Untuk mencapai itu, perseroan akan mempertahankan dengan penguatan digital untuk memperoleh CASA. Tren biaya dana BRI juga menurun hingga mencapai 2,18% YoY per Juni. Perseroan juga membuka ruang untuk terus menurunkan CoF namun penurunannya mulai melandai seiring dengan pergerakan kondisi ekonomi. Apabila PPKM berlangsung dalam waktu singkat dan ekonomi kembali pulih, maka
room untuk penurunan menjadi terbatas, begitupun sebaliknya. Strategi BRI yakni melakukan
review counter rate secara berkala serta fokus menumbuhkan dana murah," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .