KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggodok berbagai upaya untuk menahan potensi limpahan impor ke dalam negeri akibat perang dagang. Salah satu caranya lewat hambatan non tarif atau non tariff barriers. Jadi, pemerintah akan menerapkan hambatan berupa persyaratan teknis yang harus dipenuhi produk sebelum masuk Indonesia. Hal ini akan berimbas pada impor bahan-bahan industri, termasuk baja dan logam. Apakah kebijakan ini akan berimbas pada biaya produksi emiten baja? Direktur Pemasaran Krakatau Steel (KRAS) KRAS Purwono Widodo mengatakan non tariff barriers untuk mengurangi impor justru menjadi sentimen positif bagi KRAS. "Ini akan sangat membantu KRAS karena bisa mengurangi impor baja yang terindikasi merusak harga, seperti baja paduan dari China," kata dia, kemarin (31/7).
Biaya emiten berbasis baja bisa meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggodok berbagai upaya untuk menahan potensi limpahan impor ke dalam negeri akibat perang dagang. Salah satu caranya lewat hambatan non tarif atau non tariff barriers. Jadi, pemerintah akan menerapkan hambatan berupa persyaratan teknis yang harus dipenuhi produk sebelum masuk Indonesia. Hal ini akan berimbas pada impor bahan-bahan industri, termasuk baja dan logam. Apakah kebijakan ini akan berimbas pada biaya produksi emiten baja? Direktur Pemasaran Krakatau Steel (KRAS) KRAS Purwono Widodo mengatakan non tariff barriers untuk mengurangi impor justru menjadi sentimen positif bagi KRAS. "Ini akan sangat membantu KRAS karena bisa mengurangi impor baja yang terindikasi merusak harga, seperti baja paduan dari China," kata dia, kemarin (31/7).