Biaya Hidup Tinggi, Singapura akan Bagikan Bantuan Tunai untuk 2,4 Juta Warganya



KONTAN.CO.ID - Pemerintah Singapura siap memberikan bantuan sosial kepada lebih dari 2,4 juta warganya pada bulan September mendatang. Bantuan yang diterima maksimal akan bernilai S$ 400 atau setara Rp 4,8 juta.

Kementerian Keuangan Singapura pada hari Selasa (13/8) mengumumkan bahwa lebih dari 2,4 juta orang dewasa  akan menerima bantuan tunai di bawah program Assurance Package.

Melansir CNA, bantuan ini akan diberikan ke seluruh warga negara Singapura yang berusia 21 tahun ke atas pada tahun 2024. Syaratnya, mereka harus memiliki pendapatan tidak lebih dari S$100.000 berdasarkan penilaian tahun 2023.


Baca Juga: Pertumbuhan Tingkat Upah Inggris Jatuh ke Level Terendah Dalam Dua Tahun

Para penerima bantuan sosial ini juga tidak boleh memiliki lebih dari satu properti.

Jumlah bantuan berkisar antara S$ 200 hingga S$ 400, tergantung pada pendapatan penerima yang dapat diperkirakan.

Paket bantuan ini pertama kali diumumkan pada rencana anggaran negara tahun 2020 lalu. Program ini lahir untuk membantu mengimbangi pengeluaran tambahan pajak barang dan jasa (GST). Penyalurannya dicairkan selama lima tahun, dari tahun 2022 hingga 2026.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong, akhirnya mengumumkan pada rencana anggaran 2024 bahwa pemerintah meningkatkan anggaran Assurance Package sebesar S$1,9 miliar lagi untuk membantu mengatasi masalah biaya hidup.

Baca Juga: Tengok Penyebab Harga Bitcoin Jatuh ke Bawah US$ 60.000

Di luar uang tunai yang akan diberikan pada bulan September tersebut, warga Singapura yang memenuhi syarat juga akan menerima bantuan lainnya.

Bantuan tersebut mencakup potongan harga untuk layanan U-Save, voucher Community Development Council (CDC), potongan harga biaya layanan dan pemeliharaan (S&CC), pembayaran tunai tambahan, dan Bonus Assurance Package Seniors. Semuanya akan diberikan secara berkala dalam beberapa bulan ke depan.