KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat Indonesia akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk urusan kesehatan. Penyebabnya, fenomena tingkat inflasi kesehatan Indonesia yang sedang menunjukkan tren kenaikan. Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya nilai klaim kesehatan. Sehingga industri asuransi kesehatan perlu menerapkan pengelolaan risiko yang prudent sejalan dengan nilai klaim yang berpotensi meningkat tersebut. Demikian hasil riset IFG Progress - lembaga think tank Indonesia Financial Group (IFG) - bertajuk Ancaman Inflasi Kesehatan terhadap Industri Asuransi Kesehatan. Senior Research Associate IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman mengungkapkan, biaya kesehatan Indonesia pada tahun 2023 lalu diperkirakan tumbuh 13,6% atau lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 12,3%. Pertumbuhan tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, bahkan tercatat lebih tinggi secara rata-rata global. Biaya kesehatan yang tinggi tersebut timbul karena adanya inflasi kesehatan, yang terefleksi dari kenaikan harga layanan medis, obat-obatan, dan teknologi kesehatan. Di sisi lain, gaya hidup yang tidak sehat, tingkat stres yang tinggi, polusi lingkungan, dan perubahan iklim yang turut menyebabkan kenaikan penyakit kronis dan katastropik membutuhkan biaya perawatan yang lebih tinggi.
Biaya Kesehatan Meningkat, Pengelolaan Risiko Jadi Tantangan Industri Asuransi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat Indonesia akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk urusan kesehatan. Penyebabnya, fenomena tingkat inflasi kesehatan Indonesia yang sedang menunjukkan tren kenaikan. Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya nilai klaim kesehatan. Sehingga industri asuransi kesehatan perlu menerapkan pengelolaan risiko yang prudent sejalan dengan nilai klaim yang berpotensi meningkat tersebut. Demikian hasil riset IFG Progress - lembaga think tank Indonesia Financial Group (IFG) - bertajuk Ancaman Inflasi Kesehatan terhadap Industri Asuransi Kesehatan. Senior Research Associate IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman mengungkapkan, biaya kesehatan Indonesia pada tahun 2023 lalu diperkirakan tumbuh 13,6% atau lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar 12,3%. Pertumbuhan tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, bahkan tercatat lebih tinggi secara rata-rata global. Biaya kesehatan yang tinggi tersebut timbul karena adanya inflasi kesehatan, yang terefleksi dari kenaikan harga layanan medis, obat-obatan, dan teknologi kesehatan. Di sisi lain, gaya hidup yang tidak sehat, tingkat stres yang tinggi, polusi lingkungan, dan perubahan iklim yang turut menyebabkan kenaikan penyakit kronis dan katastropik membutuhkan biaya perawatan yang lebih tinggi.