KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan biaya menjadi tantanga penyedia layanan kesehatan di seluruh dunia. Meningkatnya biaya ini lantaran beberapa faktor. Seperti populasi yang menua, kekurangan staf, serta meningkatnya biaya operasional. Tahun 2023, biaya pengobatan di Asia meningkat 11,5% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan di Indonesia meningkat 13,6%. Transformasi digital dapat menjadi solusi untuk mengurangi biaya tersebut. Misalnya melalui transisi skala besar ke electronic medical record (EMR) serta upaya memajukan kecerdasan buatan (AI) dan big data..
Meskipun demikian, transformasi digital tidak dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Maka, konferensi Hospital Management Asia 2024 akan mengangkat diskusi terkait isu tersebut. Konferensi ini akan mempertemukan rumah sakit di Indonesia dengan mitra mereka di Asia dan sekitarnya untuk berbagi ide mengenai keberhasilan transformasi digital. Hospital Management Asia 2024 akan menghadirkan para pemimpin di industri kesehatan. Baca Juga: Pajak untuk Pendidikan dan Kesehatan Staf Ahli bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Setiaji mengatakan, ajang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bertukar pikiran dan pendapat dalam upaya memajukan sektor kesehatan khususnya di Indonesia. Salah satu poin penting dalam upaya transformasi di bidang kesehatan adalah pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam memberikan layanan kesehatan. "Dengan perpaduan teknologi dan ilmu kesehatan yang terus berkembang dapat membawa perubahan signifikan di sektor kesehatan Indonesia. Diharapkan transformasi di bidang kesehatan ini, membantu para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada seluruh pasien sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia," kata Setiaji, dalam penjelasan tertulis, Rabu (10/12).