KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya kredit atau
cost of credit (CoC) yang ditanggung perbankan di kuartal I 2020 mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19. Sejumlah bank memperkirakan biaya kredit tahun ini akan membengkak dari proyeksi awal akibat pandemi tersebut. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) misalnya mencatatkan CoC sebesar 1,1% per Maret 2020, itu meningkat 50 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun lalu yang masih berada di level 0,6% dan naik 30 bps dari akhir tahun 2019.
Baca Juga: Praktisi: Tren KPR syariah kian diminati generasi milenial Kenaikan biaya kredit BCA ini sejalan dengan peningkatan rasio kredit bermasalah atau
Non Performing Loan (NPL) perseroan secara
gross jadi 1,6% dari 1,5% per Maret 2019 dan secara net naik dari 0,5% jadi 0,6%. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) juga mencatatkan kenaikan biaya kredit dari 2,27% pada kuartal I tahun lalu menjadi 1,94% per Maret 2020. Kenaikan
Cost of Credit bank pelat merah ini didorong oleh kredit dari sektor yang paling terdampak Covid-19 seperti sektor pariwisata (perhotelan, restoran dan lain-lain). Dengan melihat perkembangan dari dampak Covid-19, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, proyeksi CoC yang ditetapkan awal tahun bakal meleset. Semula, perseroan menargetkan biaya kredit tahun dijaga dikisaran 2%-2,2%. "Mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat, maka BRI melakukan penyesuaian terhadap proyeksi biaya kredit tahun 2020 menjadi sekitar 3,5%," kata Haru pada Kontan.co.id, Jumat (29/5). Guna menahan kenaikan tajam biaya kredit tahun ini, BRI telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, melakukan program restrukturisasi kredit kepada nasabah yang terdampak Covid-19. Kedua, memonitoring kredit dengan lebih ketat lewat dukungan digital initiatives BRI, seperti BRISPOT. Dan ketiga, melakukan ekspansi kredit secara selektif dengan fokus pemberian kredit di segmen UMKM di area dan sektor ekonomi yang tidak/kurang terdampak pandemi, seperti sektor kesehatan, komunikasi, dan bahan makanan pokok.
Baca Juga: Bebas finansial di usia muda? Bisa banget, begini caranya Senada, BCA juga terus mengupayakan agar CoC tahun ini tetap stabil pada posisi di kuartal I 2020. Itu sejalan dengan mitigasi risiko kredit yang terus-menerus dilakukan melalui komunikasi intens dengan sejumlah nasabah debitur. "Di tengah kondisi pandemi ini, perseroan terus melakukan monitoring terhadap kualitas kredit, profitabilitas nasabah debitur, dan program restrukturisasi sesuai dengan arahan pemerintah dan regulator perbankan." kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi