KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya kuliah yang tinggi baru-baru ini menjadi sorotan publik dan sempat menuai aksi protes dari para mahasiswa di Indonesia. Untuk mencari dana guna membayar uang kuliah, tak menutup kemungkinan mahasiswa berpotensi meminjam di fintech peer to peer (P2P) lending. Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai masih cukup dini melihat dampak dari adanya kenaikan biaya kuliah terhadap kinerja fintech P2P lending sektor pendidikan. "Sebab, kebijakan kenaikan UKT juga masih baru," ungkapnya kepada Kontan, Senin (20/5).
Biaya Kuliah Tinggi Berdampak kepada Fintech Lending Pendidikan? AFPI Bilang Begini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya kuliah yang tinggi baru-baru ini menjadi sorotan publik dan sempat menuai aksi protes dari para mahasiswa di Indonesia. Untuk mencari dana guna membayar uang kuliah, tak menutup kemungkinan mahasiswa berpotensi meminjam di fintech peer to peer (P2P) lending. Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai masih cukup dini melihat dampak dari adanya kenaikan biaya kuliah terhadap kinerja fintech P2P lending sektor pendidikan. "Sebab, kebijakan kenaikan UKT juga masih baru," ungkapnya kepada Kontan, Senin (20/5).