JAKARTA. Perusahaan-perusahaan pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) kini tengah pusing. Pasalnya, biaya sewa rig untuk satu sumur pengeboran naik signifikan, dari sebelumnya US$ 4 juta menjadi US$ 10 juta. Chief Executive Officer and President PT Star Energy Rudi Suparman menjelaskan, meski bisnis pengeboran eksplorasi migas masih prospektif, perusahaan migas dan perusahaan panas bumi kini kesulitan lantaran tarif sewa rig makin mahal. Meskipun rig yang digunakan untuk minyak dan gas sebenarnya sama dengan rig untuk pengeboran panas bumi, dan hanya ada sedikit modifikasi pada komponen pengeboran, kontraktor gas dan minyak musti rebutan mendapatkan rig.
Biaya mengebor sumur panas bumi naik
JAKARTA. Perusahaan-perusahaan pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) kini tengah pusing. Pasalnya, biaya sewa rig untuk satu sumur pengeboran naik signifikan, dari sebelumnya US$ 4 juta menjadi US$ 10 juta. Chief Executive Officer and President PT Star Energy Rudi Suparman menjelaskan, meski bisnis pengeboran eksplorasi migas masih prospektif, perusahaan migas dan perusahaan panas bumi kini kesulitan lantaran tarif sewa rig makin mahal. Meskipun rig yang digunakan untuk minyak dan gas sebenarnya sama dengan rig untuk pengeboran panas bumi, dan hanya ada sedikit modifikasi pada komponen pengeboran, kontraktor gas dan minyak musti rebutan mendapatkan rig.