JAKARTA. Tahun ini, kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali marak, terutama di pusat industri Jawa Barat. Sektor industri tekstil dan garmen, sepatu dan mebel, mendominasi pemecatan lantaran pabrik tutup atau pindah lokasi. Sejatinya, PHK massal ini sudah dimulai sejak 2021 dan hingga kini masih berjalan terus. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, ada 13.800 pekerja perusahaan tekstil terkena PHK selama enam bulan pertama tahun ini. Bahkan, diprediksi masih akan terjadi mengingat kondisi ekonomi global yang masih fluktuatif. Tak pelak, perusahaan yang berorientasi ekspor terkenda dampaknya lantaran pesanan sepi. Pengamat Ketenagakerjaan Tajudin Nur Efendy mengatakan, pabrik tekstil banyak terkonsentrasi di Jawa Barat, sehingga kasus PKH di sektor ini juga tinggi ketimbang daerah lainnya. "Jabar itu pusat industri tekstil, tapi sekarang banyak pabrik yang tutup atau pindah ke lokasi lain terutama di Jawa Tengah karena upah buruhnya lebih rendah," katanya kepada KONTAN, Senin (17/6).
Biaya Pekerja Mahal, PHK Massal Marak di Pusat Industri Jawa Barat
JAKARTA. Tahun ini, kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali marak, terutama di pusat industri Jawa Barat. Sektor industri tekstil dan garmen, sepatu dan mebel, mendominasi pemecatan lantaran pabrik tutup atau pindah lokasi. Sejatinya, PHK massal ini sudah dimulai sejak 2021 dan hingga kini masih berjalan terus. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, ada 13.800 pekerja perusahaan tekstil terkena PHK selama enam bulan pertama tahun ini. Bahkan, diprediksi masih akan terjadi mengingat kondisi ekonomi global yang masih fluktuatif. Tak pelak, perusahaan yang berorientasi ekspor terkenda dampaknya lantaran pesanan sepi. Pengamat Ketenagakerjaan Tajudin Nur Efendy mengatakan, pabrik tekstil banyak terkonsentrasi di Jawa Barat, sehingga kasus PKH di sektor ini juga tinggi ketimbang daerah lainnya. "Jabar itu pusat industri tekstil, tapi sekarang banyak pabrik yang tutup atau pindah ke lokasi lain terutama di Jawa Tengah karena upah buruhnya lebih rendah," katanya kepada KONTAN, Senin (17/6).
TAG: