KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada periode semester I-2024 tumbuh stagnan. Laba bank di periode tersebut secara konsolidasian hanya tumbuh 0,95% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 29,7 triliun. Salah satu faktor utama yang menyebabkan laba tampak stagnan adalah adanya biaya pencadangan yang naik signifikan. Berdasarkan laporan keuangan publikasi BRI, biaya pencadangan naik 52,2% YoY atau mencapai Rp 21,35 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, salah satu strategi BRI adalah terus membentuk pencadangan. Sebab, ini menjadi salah satu upaya untuk bantalan, terlebih setelah berakhirnya restrukturisasi Covid-19 pada Maret lalu.
Biaya Pencadangan Tinggi Hambat Pertumbuhan Laba BRI Pada Semester I-2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada periode semester I-2024 tumbuh stagnan. Laba bank di periode tersebut secara konsolidasian hanya tumbuh 0,95% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 29,7 triliun. Salah satu faktor utama yang menyebabkan laba tampak stagnan adalah adanya biaya pencadangan yang naik signifikan. Berdasarkan laporan keuangan publikasi BRI, biaya pencadangan naik 52,2% YoY atau mencapai Rp 21,35 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, salah satu strategi BRI adalah terus membentuk pencadangan. Sebab, ini menjadi salah satu upaya untuk bantalan, terlebih setelah berakhirnya restrukturisasi Covid-19 pada Maret lalu.