Biaya Pengobatan Terus Meningkat, Ini Saran dari Marsh Indonesia untuk Perusahaan



KONTAN.CO.ID - Laporan terbaru dari Mercer Marsh Benefits mengungkapkan bahwa biaya perawatan medis di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan setelah pandemi COVID-19. Studi ini melibatkan lebih dari 470 perusahaan dari 24 industri, memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan tunjangan kesehatan karyawan.

Menurut laporan tersebut, inflasi biaya medis di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia. Ria Ardiningtyas, Head of Consulting and Analytics di Mercer Marsh Benefits Indonesia, menjelaskan bahwa setelah pandemi, banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya merancang program kesehatan karyawan yang lebih baik.

"Kenaikan biaya perawatan dan akses yang lebih mudah ke fasilitas kesehatan membuat perusahaan harus lebih memperhatikan tunjangan kesehatan yang mereka tawarkan,"katanya pada Media Briefing yang dihadiri KONTAN, Kamis (03/09) di kantor Marsh Indonesia. 


Baca Juga: Peran Broker Asuransi Pada Manajemen Risiko, Begini Penjelasan Marsh Indonesia

Laporan ini menunjukkan bahwa 94% perusahaan di Indonesia memberikan tunjangan kesehatan berupa rawat inap, yang mencakup biaya kamar, dokter, dan tindakan medis lainnya. Selain itu, 79% perusahaan juga menyediakan manfaat rawat jalan, seperti biaya untuk dokter umum, spesialis, dan obat-obatan.

Ria menambahkan bahwa perusahaan kini harus lebih cermat dalam merencanakan dan mengelola tunjangan kesehatan. "Dengan biaya yang terus meningkat, penting bagi mereka untuk memahami pola pengeluaran dan merancang program yang tidak hanya memenuhi kebutuhan karyawan tetapi juga mengelola risiko finansial, " ungkapnya. 

Laporan ini juga mengidentifikasi empat tren utama dalam program tunjangan kesehatan karyawan di Indonesia, yang dapat membantu perusahaan merancang manfaat yang lebih kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang biaya dan tren kesehatan, diharapkan perusahaan dapat memberikan manfaat yang lebih relevan bagi karyawan mereka di masa depan.

Ria mengatakan dengan studi ini diharapkan para pemangku kepentingan di sektor kesehatan dan sumber daya manusia, terutama dalam merancang program kesehatan yang efektif di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Selanjutnya: Pantau Top Losers LQ45 saat IHSG Melemah pada Kamis (3/10), Ada SIDO, BUKA, dan MEDC

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank UOB di Bulan Oktober 2024, Tertinggi 3,50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha