KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi yang dirilis lembaga kajian internasional, Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menyebut, proyek gasifikasi batubara yang dikembangkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Sumatra diperkirakan dapat menyebabkan kerugian hingga US$ 377 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Analis keuangan IEEFA yang juga peneliti studi tersebut, Ghee Peh, mengingatkan bahwa kontraksi ekonomi akibat krisis Covid-19 bukan langkah yang tepat memberikan subsidi kepada proyek energi yang secara ekonomi tidak masuk akal. Apalagi menurutnya, harga batubara saat ini berada di bawah breakeven bagi hampir semua perusahaan batubara Indonesia yang terdaftar di bursa saham.
Biaya produksi dua kali lipat dari impor LPG, proyek DME PTBA bisa rugi Rp 5 triliun?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi yang dirilis lembaga kajian internasional, Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menyebut, proyek gasifikasi batubara yang dikembangkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Sumatra diperkirakan dapat menyebabkan kerugian hingga US$ 377 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Analis keuangan IEEFA yang juga peneliti studi tersebut, Ghee Peh, mengingatkan bahwa kontraksi ekonomi akibat krisis Covid-19 bukan langkah yang tepat memberikan subsidi kepada proyek energi yang secara ekonomi tidak masuk akal. Apalagi menurutnya, harga batubara saat ini berada di bawah breakeven bagi hampir semua perusahaan batubara Indonesia yang terdaftar di bursa saham.