Biaya tes virus corona dengan GeNose UGM ditaksir hanya Rp 400 per tes



KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Pemerintah telah menetapkan patokan harga atas tes deteksi corona atau Covid-19 PCR atau polymerase chain reaction.

Lewat Surat Edaran No 02.02/I/3713/2020, Kementerian Kesehatan menetapkan harga batasan batasan tarif tertinggi tes PCR untuk mendeteksi corona atau Covid Rp 900 ribu.

Patokan harga deteksi corona atau Covid-19 PCR ini berlaku untuk seluruh rumahsakit.


Meski harga patokan  tertinggi ini jauh lebih murah ketimbang harga tes-tes deteksi PCR saat awal corona atau covid-19 muncul, tetap saja tes dengan PCR secara mandiri ini terbilang mahal.

Inovasi alat deteksi PCR atas virus corona atau Covid-19 terus dilakukan. Salah satu yang memantik perhatian adalah alat deteksi corona  atau Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) yakni GeNose.

Saat ini GeNose masih dalam uji diagnostic di 9 rumah sakit di Indonesia. Jika lolos, GeNose  ditaksir akan mampu memangkas tarif periksa PCR, salah satunya untuk deteksi virus corona atau Covid-19.

Selain itu, “GeNose juga mendeteksi dengan cara lebih enak, tak perlu ditusuk  jarinya, tak perlu diambil ludahnya, cukup dengan embusan nafas terdeteksi positif atau tidak kita negatif corona atau Covid-10,” ujar Menteri Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek) BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam Konferensi Internasional Hukum dan HAM Senin (26/10).

Bambang menyebut, alat ini merupakan salah satu inovasi anak bangsa di tengah pandemi corona atau covid-19. 

Selain lebih mudah dipakai, biaya pemeriksaan antara lain virus corona atau Covid-19 ini  dengan GeNose juga akan lebih terjangkau dibandingkan dengan alat tes corona lainnya.  Sebagai gambaran, Bambang menyebut harga  alat deteksi corona atau Covid-19 ini tak mahal yakni sekitar Rp 40 juta.  Dengan harga segitu,  “Bisa dipakai 100 ribu pengujian dengan hasil di kisaran 2 menit,” ujar Bambang.

Dengan pembelian atau investasi alat deteksi corona atau Covid-19 Rp 40 juta serta kemampuan  mendeteksi 100.000 (100 ribu), ini  artinya biaya pemeriksaan alat deteksi corona ini Rp 400 per orang.

Jika lolos uji, alat ini kata Bambang akan berguna bagi banyak industri, perkantoran dan bisnis lain.  Perusahaan bisa mendeteksi karyawan dengan biaya lebih murah, mudah dengan hasil cepat .  “JIka dites hasil aman silakan (masuk kantor). Jika tidak, jangan kerja," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, biaya Rp 40 juta untuk 100 ribu pengujian itu sangatlah murah. Harga Rp 400 perak untuk sekali uji, jauh lebih murah dari alat rapid test lainnya.

Bambang menyebut, Desember 2020 diharapkan GeNose lolos uji diagnostic dan bisa disebarkan ke banyak sektor.

Saat ini, GeNose tengah dalam proses uji diagnostik di 9 rumah sakit. Targetnya, GeNose memiliki sensitivitas  lebih dari 97 persen dalam deteksi virus corona atau Covid-19. 

 Adapun 9 rumah sakit yang terlibat dalam uji diagnostic RSUP Dr Sardjito; RSPAU Hardjolukito; RS Bhayangkara DIY; RSLKC Bambanglipuro; RSA UGM, RST Soetarto; RST Soedjono di Magelang Jawa Tengah; RSUD Syaiful Anwar di Malang Jawa Timur dan RS Bhayangkara Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana