Biaya test swab antigen di stasiun KAI murah, cuma Rp 105 ribu, ini sebabnya



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan layanan rapid test antigen atau RT-PCR dengan biaya Rp 105 ribu kepada calon penumpangnya. 

Harga atau biaya  ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif batas atas rapid test antigen yang dipatok maksimal Rp 250 ribu di Pulau Jawa dan Rp 275 ribu untuk luar Pulau Jawa.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut murahnya harga atau tarif tes swab antigen yang ditawarkan perusahaan ini adalah kerjasama antara BUMN, dengan PT Rajali Nusindo, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).


Baca Juga: ​Harga Rp 105 ribu, ini 13 stasiun KAI yang sediakan rapid test antigen

Direktur Operasional PT Rajawali Nusindo Saptariyanti AK Puteri menambahkan,  tes antigen dengan biaya murah bisa diberikan karena RNI dan KAI memutuskan untuk tak mengambil margin  atau selisih keuntungan besar.

Tujuan test adalah membantu masyarakat untuk mampu melakukan perjalanan. Adapun rentang test kit swab antigen sendiri seharga Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

"Kami mencari beberapa provider (penyedia), prinsipal-prinsipal atau produsen untuk beberapa merek rapid test, kami cari harga terbaik," katanya.

Banyak rumah sakit atau penyedia tes yang membanderol tes mahal. Namun, harus dikalkulasi lagi biaya untuk fee RS, tenaga kesehatan, dan komponen lainnya yang dimasukkan dalam kalkulasi.

Baca Juga: Diperketat! Hasil rapid test antigen hanya berlaku 3 hari, PCR 7 hari

Sementara, pengetesan di stasiun, meski tetap menggunakan tenaga medis profesional, tak disertai dengan fasilitas yang mungkin ditemui di RS, seperti tempat tidur, ruangan nyaman, dan fasilitas penunjang lainnya.

"Di RS selain kit, juga ada nakes, biaya RS dan lain-lain, itu yang menambah lapisan cost kenyamanan, ini yang membedakan," ujarnya.

Meski murah, Saptariyanti memastikan kualitas tak lalu dikompromikan. "Insyaallah kualitas dijamin, kami tidak terpaku pada satu merek, ada beberapa yang kami sudah pakai di test antibodi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana