Biaya Transaksi QRIS di Thailand Akan Jauh Lebih Murah daripada Pakai Kartu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke Thailand kini semakin mudah melakukan transaksi belanja dengan QRIS. Hal ini seiring dengan diimplementasikan kerjasama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR payment linkage) antara kedua negara pada  29 Agustus 2022. 

Bank Indonesia (BI) memastikan biaya transaksi QR yang akan dikenakan merchant ke nasabah akan jauh lebih murah dibandingkan kalau harus tarik tunai di ATM Thailand ataupun menukar uang tunai. 

Hal itu disampaikan Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta. Ia mengatakan Biaya Merchant Discount Rate (MDR) transaksi QRIS dengan Thailand sama dengan MDR QRIS di dalam negeri. 


Menurutnya, yang berbeda nantinya hanya pada pembagian MDR antara perusahaan switching Indonesia dan Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) di Thailand. Saat ini biaya MDR QRIS di Indonesia masih 0% bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), 0,7% untuk menengah besar dan 0,45 untuk layanan umum. 

Baca Juga: Kookmin Bank Akan Injeksi Modal Bank KB Bukopin pada Tahun Ini

Sebagai dampak dari biaya MDR itu, merchant di Thailand akan mengenakan biaya transaksi ke nasabah.

"Biaya pasti akan akan dikenakan ke nasabah. Tetapi dipastikan biaya akan lebih murah dari pada  harus ambil uang dari ATM atau tukar uang. Karena QRIS cross border ini menggunakan settelment local currency, tidak perlu perantara curenncy lain," jelasnya Filianingsih, Selasa (30/8).

Saat ini, baru ada 8 aplikasi yang bisa melakukan scan QR di Thailand yaitu Bank Central Asia (BCA), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Sinarmas, Bank Mega, Bank Permata, Bank BPD Bali, dan DANA. Dua lagi akan segera menyusul. Filianingsih bilang, jumlah ini masih dimungkinkan untuk terus bertambah.

Sementara aplikasi Thailand yang bisa dipakai untuk scan QR di merchant Indonesia yaitu Bangkok Bank, Krungsri (Bank of Ayudhya), dan CIMB Thailand. Per September nanti, direncanakan akan ada 5 penambahan aplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi