KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan jumlah investor kripto melambat. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%. CEO Triv Gabriel Rey berpandangan, melambatnya pertumbuhan jumlah investor kripto akibat tingginya biaya pajak. Belum lagi biaya bursa dan kustodian yang mengakibatkan biaya transaksi berkisar di 0,41% - 0,51% tiap transaksi. Sebagai pembanding, sebelum adanya aturan pajak dan biaya bursa, biaya transaksi hanya sebesar 0,1%. "Ini membuat masyarakat enggan berinvestasi kripto karena biaya ini tertinggi di Asia Tenggara," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).
Biaya Transaksi Tinggi, Kurangi Minat Investor Masuk Pasar Kripto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan jumlah investor kripto melambat. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sejak Oktober 2022 pertumbuhan jumlah investor kripto konsisten di bawah 1%. CEO Triv Gabriel Rey berpandangan, melambatnya pertumbuhan jumlah investor kripto akibat tingginya biaya pajak. Belum lagi biaya bursa dan kustodian yang mengakibatkan biaya transaksi berkisar di 0,41% - 0,51% tiap transaksi. Sebagai pembanding, sebelum adanya aturan pajak dan biaya bursa, biaya transaksi hanya sebesar 0,1%. "Ini membuat masyarakat enggan berinvestasi kripto karena biaya ini tertinggi di Asia Tenggara," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).