Biaya Visa Pelajar ke Australia Naik 125% Per Juli 2024



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia memutuskan menaikkan biaya permohonan visa pelajar sebesar 125% mulai 1 Juli 2024. Langkah itu dilakukan untuk memperlambat laju migrasi yang telah menekan pasar perumahan di Negeri Kanguru tersebut.

Melansir Bloomberg, Senin (1/7), biaya pengajuan visa pelajar internasional naik menjadi AU$ 1.608 atau setara Rp 17,5 juta, dari sebelumnya sebesar AU$ 710.

Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil, mengatakan, langkah tersebut diharapkan akan menciptakan sistem migrasi yang lebih adil, lebih kecil, dan mampu memberikan pelayanan bagi Australia,” kata dia dalam keterangan resminya.


Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sektor pendidikan internasional terbesar di dunia. Pemasukan negara ini dari sektor itu mencapai AU$ 48 miliar per tahun atau setara 7% dari total ekspor.

Baca Juga: Australia Resmi Menaikkan Batas Minimum Tabungan untuk Pelajar Internasional

Sementara menurut Grattan Institute, lulusan internasional menyumbang sepertiga dari jumlah migran terampil permanen di Australia.

Pemasukan tambahan dari visa internasional ini akan digunakan untuk menerapkan program-program seperti pendanaan pendidikan siswa Australia dan juga membantu sisi keuangan pekerja magang dan pemberi kerja lokal.

Jumlah imigran membanjiri Australia sejak perbatasan pandemi Covid-19 dicabut. Namun, pasokan rumah untuk menampung para imigran dalam jumlah besar tidak memadai. Kondisi ini membuat harga rumah terus melonjak.

Migrasi akan menjadi isu utama dalam Pemilu 2025 dan pemimpin oposisi Peter Dutton juga berjanji menurunkan jumlah pendatang.

Adapun, jumlah pelajar internasional di Australia telah meningkat menjadi lebih dari 650 ribu orang setelah pandemi, jauh di atas jumlah sebelum era Covid dan hampir dua kali lipat dari 10 tahun lalu.

Baca Juga: Cara Mengurus Visa Australia, Jenis, Syarat Dokumen, dan Biayanya

Menurut Grattan Institute, rasio jumlah pelajar asing dibandingkan satu warga Australia di negara itu tiga kali lipat dibanding Kanada atau Inggris.

Selain menaikkan biaya pengajuan visa pelajar, aturan migrasi baru Australia juga menaikkan pendapatan sementara imigran terampil dari AU$ 70.000 menjadi AU$ 73.150 dan memperpendek durasi visa sementara untuk tamatan perguruan tinggi setempat dan mengurangi batas usia maksimum.

Lalu, Australia juga mengakhiri visa hopping dengan menutup kelemahan-kelemahan aturan yang memungkinkan pelajar dan pemegang visa sementara lain untuk terus memperpanjang masa tinggal di Australia, dan menutupnya sama sekali di sejumlah kasus.

Kemudian, memperpanjang waktu tinggal migran dengan keahlian sementara yang berpindah pekerjaan dari 60 hari menjadi 180 hari.

Editor: Dina Hutauruk