KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya berencana menambah instrumen surat berharga negara (SBN) ritel di semester kedua tahun ini, pemerintah tampaknya juga akan memperbesar pinjaman program dalam rangka pembiayaan defisit anggaran 2018. Ini dilakukan untuk menjaga pasar SBN dalam negeri. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, pasar keuangan global saat ini relatif bergejolak dan diliputi ketidakpastian. Oleh karena itu, pinjaman program tersebut bisa ditarik untuk mengurangi penerbitan SBN yang terdampak risiko global. Loto masih enggan menyebut berapa penambahan yang dimaksud. Namun, menurut Loto, besarannya akan meyesuaikan dengan besaran pengurangan SBN. "Karena memang ada fleksibilitas pembiayaan antara instrumen pembiayaan dan SBN. Tapi saat ini sedang dalam exercise. Jika sudah ditetapkan, nanti akan disampaikan kemudian," kata Loto kepada KONTAN, SeniN (23/7).
Biayai defisit, pemerintah akan manfaatkan opsi tambahan pinjaman program
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya berencana menambah instrumen surat berharga negara (SBN) ritel di semester kedua tahun ini, pemerintah tampaknya juga akan memperbesar pinjaman program dalam rangka pembiayaan defisit anggaran 2018. Ini dilakukan untuk menjaga pasar SBN dalam negeri. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, pasar keuangan global saat ini relatif bergejolak dan diliputi ketidakpastian. Oleh karena itu, pinjaman program tersebut bisa ditarik untuk mengurangi penerbitan SBN yang terdampak risiko global. Loto masih enggan menyebut berapa penambahan yang dimaksud. Namun, menurut Loto, besarannya akan meyesuaikan dengan besaran pengurangan SBN. "Karena memang ada fleksibilitas pembiayaan antara instrumen pembiayaan dan SBN. Tapi saat ini sedang dalam exercise. Jika sudah ditetapkan, nanti akan disampaikan kemudian," kata Loto kepada KONTAN, SeniN (23/7).