TANGERANG. PT Bank Muamalat bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk pembiayaan booking seat untuk pembelian tiket umrah Garuda Indonesia oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono dengan Direktur Retail Banking Muamalat Adrian Gunadi. "Jadi, PPIU dapat mengajukan permohonan pembiayaan atas sejumlah seat penerbangan dari Garuda kepada Muamalat. Apabila dokumen persyaratannya lengkap, maka proses pencairan pembiayaan hanya memerlukan waktu 7 hari kerja," sebut Adrian, di Garuda City Center, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Senin, (1/7). Adrian menyatakan, Muamalat memiliki target Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar sampai akhir tahun dari kerja sama ini. Akad yang digunakan untuk pembiayaan umrah ini yaitu murabahah. Tenor pembiayaan yang diberikan bagi PPIU selama satu tahun. Saat ini, terdapat 7 PPIU atau agen travel yang telah digandeng untuk tahap awal. Adrian bilang, sudah ada 25 PPIU yang telah mengantre. Lalu sampai akhir tahun, Muamalat berharap dapat melakukan pembiayaan terhadap 50 PPIU. Untuk mendapatkan pembiayaan ini, PPIU wajib terdaftar sebagai anggota asosiasi penyelenggara umrah dan haji seperti Himpuh, Amphuri, serta Asphurindo. Selain menyalurkan pembiayaan, Muamalat juga akan menerbitkan bank garansi bagi perpanjangan izin operasional travel agent kepada PPIU. Muamalat menargetkan fee based income dari bank garansi ini sebesar Rp 20 miliar. Sebelumya, Muamalat pun telah melakukan kerja sama dengan Garuda untuk pembelian tiket. Adrian bilang, ada sekitar 10ribu-15ribu nasabah yang melakukan pembelian tiket Garuda Indonesia dengan rata-rata transaksi Rp 3juta-Rp5 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Biayai umrah, Muamalat gandeng Garuda Indonesia
TANGERANG. PT Bank Muamalat bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk pembiayaan booking seat untuk pembelian tiket umrah Garuda Indonesia oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono dengan Direktur Retail Banking Muamalat Adrian Gunadi. "Jadi, PPIU dapat mengajukan permohonan pembiayaan atas sejumlah seat penerbangan dari Garuda kepada Muamalat. Apabila dokumen persyaratannya lengkap, maka proses pencairan pembiayaan hanya memerlukan waktu 7 hari kerja," sebut Adrian, di Garuda City Center, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Senin, (1/7). Adrian menyatakan, Muamalat memiliki target Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar sampai akhir tahun dari kerja sama ini. Akad yang digunakan untuk pembiayaan umrah ini yaitu murabahah. Tenor pembiayaan yang diberikan bagi PPIU selama satu tahun. Saat ini, terdapat 7 PPIU atau agen travel yang telah digandeng untuk tahap awal. Adrian bilang, sudah ada 25 PPIU yang telah mengantre. Lalu sampai akhir tahun, Muamalat berharap dapat melakukan pembiayaan terhadap 50 PPIU. Untuk mendapatkan pembiayaan ini, PPIU wajib terdaftar sebagai anggota asosiasi penyelenggara umrah dan haji seperti Himpuh, Amphuri, serta Asphurindo. Selain menyalurkan pembiayaan, Muamalat juga akan menerbitkan bank garansi bagi perpanjangan izin operasional travel agent kepada PPIU. Muamalat menargetkan fee based income dari bank garansi ini sebesar Rp 20 miliar. Sebelumya, Muamalat pun telah melakukan kerja sama dengan Garuda untuk pembelian tiket. Adrian bilang, ada sekitar 10ribu-15ribu nasabah yang melakukan pembelian tiket Garuda Indonesia dengan rata-rata transaksi Rp 3juta-Rp5 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News