KONTAN.CO.ID - Presiden AS, Joe Biden, pada hari Kamis (19/10) berencana merayu Kongres AS untuk menyediakan dana sebesar US$14 miliar untuk membantu militer Israel menghadapi Hamas. Di saat yang sama, Biden juga menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza yang kekurangan makanan, air dan obat-obatan. Mengutip
Reuters, Biden mengatakan dia akan meminta Kongres pada hari Jumat untuk menyetujui pendanaan tambahan untuk Israel. Sebuah sumber mengatakan totalnya akan mencapai US$14 miliar.
Baca Juga: AS Gunakan Hak Veto untuk Menolak Gencatan Senjata dalam Konflik Israel-Hamas "Kita tidak bisa mengabaikan rasa kemanusiaan warga Palestina yang tidak bersalah dan hanya ingin hidup damai dan memiliki kesempatan. Dana tersebut akan mempertajam keunggulan kualitatif Israel dan memperkuat kemampuan militernya," kata Biden. Biden menegaskan bahwa pandangan keamanan nasional AS mengharuskan dirinya untuk selalu mendukung mitra penting negara, termasuk Israel. Menurut Biden, membantu Israel saat ini akan memberikan keuntungan bagi keamanan Amerika selama beberapa generasi.
Baca Juga: Rusia dan China Terus Berbagi Pandangan Terkait Masalah di Timur Tengah Potensi Invasi Besar-Besaran
Jika melihat situasi di lapangan saat ini, Israel diprediksi akan melakukan invasi besar-besaran ke daerah pantai yang dikuasai Hamas dalam waktu dekat. Militer Israel pun telah mengerahkan pasukan dan peralatan di dekat perbatasan Gaza. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa perintah untuk masuk ke Gaza akan segera datang. "Anda sekarang melihat Gaza dari kejauhan. Anda akan segera melihatnya dari dalam. Perintah itu akan datang," kata Gallant. Sejak mendapat serangan kejutan dari Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel belum berhenti memberikan serangan balasan terhadap daerah-daerah Palestina yang dilindungi oleh Hamas.
Baca Juga: Lima Truk Medis Milik WHO Bersiaga di Perbatasan Gaza dan Mesir Israel juga memberlakukan blokade total terhadap wilayah Gaza yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta penduduk Palestina. Blokade tersebut membuat tidak bantuan kemanusiaan yang bisa masuk. Warga sipil di Gaza mengatakan situasi mereka semakin menyedihkan karena mereka kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan pasokan medis. Saat ini sekitar 3.500 rakyat Palestina kehilangan nyawa akibat serangan Israel. Di saat yang sama, lebih dari satu juta dari mereka harus kehilangan tempat tinggal.