Biden dan Trump sengit, harga emas koreksi tajam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penantian pasar terhadap hasil hitung suara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), nilai tukar rupiah terlihat perkasa terhadap dolar AS hingga tengah hari ini. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/11) pukul 12.00 WIB, rupiah masih ada di level Rp 14.548 per dolar AS. Posisi ini menguat 0,25% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.585 per dolar AS. 

Di saat yang sama, dari hasil hitung suara sementara, kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin dengan memperoleh 205 suara. Sementara, Presiden AS Donald Trump baru meraup 136 suara. 


Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya dalam risetnya menilai, keunggulan Biden yang masih tipis. Terlebih kursi perwakilan masih dikuasi partai Republik yang menjagokan Trump. 

"Kemenangan Biden masih nampak jauh dari kepastian di tengah masih lebih banyaknya kursi dewan perwakilan AS (House of Representative), yang didapat partai Republik," jelas dia, hari ini.

Baca Juga: Harga emas spot anjlok ke US$ 1.893 per ons troi usai Trump unggul di Florida

Saat ini Partai Republik mendapat 148 suara, sementara Partai Demokrat baru 139 suara. 

Dengan hasil ini, harga emas pun cenderung koreksi. Hingga siang ini, harga emas spot sudah melemah ke bawah US$ 1.900 per ons troi setelah turun ke US$ 1.899 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak pengiriman Desember 2020 juga turun 10 sen ke US$ 1.900,20 per barel di siang ini.

Andian bilang, pelaku pasar saat ini masih hati-hati dan terus mengawasi hasil dari pemilihan presiden AS. Namun, hasil akhir ia proyeksikan belum dapat dipastikan pada hari ini, mengingat beberapa metode pemungutan suara masih dibayangi oleh tingginya penyebaran wabah corona di negara tersebut. 

Nasib berbeda dialami harga minyak yang menanjak pada perdagangan hari ini setelah stok minyak AS turun pada pekan lalu. Harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2020 naik 2,15% ke US$ 38,17 per barel. 

Selanjutnya: Betah menguat, rupiah masih bertengger di Rp 14.548 per dolar AS pada tengah hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari