KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam hitungan jam, Amerika Serikat (AS) akan memiliki pemimpin baru. Joseph ‘Joe’ Biden telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden dan akan dilantik pada Rabu (20/1). Biden, selama kampanye, turut menyuarakan perubahan untuk Negeri Paman Sam, yang berbeda dengan pendahulunya, Donald Trump. Salah satu reformasi kebijakan yang dikampanyekan Biden adalah di bidang energi. Arah kebijakan energi Biden lebih mengandalkan energi bersih dan terbarukan, dan akan semaksimal mungkin menekan penggunaan energi fosil dan tidak ramah lingkungan. Biden akan menjadikan perubahan iklim sebagai prioritas serta bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement). Perjanjian ini merupakan salah satu kesepakatan internasional yang dibuang presiden sebelumnya.
Biden galakkan energi ramah lingkungan, apa dampaknya ke emiten batubara dan CPO?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam hitungan jam, Amerika Serikat (AS) akan memiliki pemimpin baru. Joseph ‘Joe’ Biden telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden dan akan dilantik pada Rabu (20/1). Biden, selama kampanye, turut menyuarakan perubahan untuk Negeri Paman Sam, yang berbeda dengan pendahulunya, Donald Trump. Salah satu reformasi kebijakan yang dikampanyekan Biden adalah di bidang energi. Arah kebijakan energi Biden lebih mengandalkan energi bersih dan terbarukan, dan akan semaksimal mungkin menekan penggunaan energi fosil dan tidak ramah lingkungan. Biden akan menjadikan perubahan iklim sebagai prioritas serta bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement). Perjanjian ini merupakan salah satu kesepakatan internasional yang dibuang presiden sebelumnya.