KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Minggu, 21 Juli 2024, dunia politik Amerika Serikat dikejutkan dengan pengumuman Presiden Joe Biden yang memutuskan untuk mundur dari pencalonan Presiden AS 2024. Pengumuman ini datang melalui sebuah surat yang diunggah di media sosial X, di mana Biden menyatakan bahwa meskipun ia awalnya berniat untuk kembali mencalonkan diri, demi kepentingan partai dan negara, ia akan mundur dan fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya sebagai Presiden. Keputusan ini diambil Biden saat ia sedang dalam masa pemulihan dari Covid-19 di rumah pantainya di Delaware.
Baca Juga: Dollar AS Melemah Tanggapi Keputusan Mundur Biden Tekanan yang Dihadapi Biden Keputusan Biden untuk mundur dari pencalonan bukan tanpa tekanan. Dalam beberapa minggu terakhir, ia menghadapi seruan untuk mundur yang datang dari berbagai kalangan, termasuk donatur, aktor George Clooney, dan mantan presiden Barack Obama. Tekanan ini semakin meningkat setelah penampilan debat Biden pada 27 Juni yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatannya. Dalam beberapa wawancara yang dilakukan untuk menunjukkan kesiapannya, Biden justru membuat sejumlah kekeliruan yang semakin memperkuat seruan untuk mundur. Dampak terhadap Partai Demokrat Dengan mundurnya Biden, Partai Demokrat kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mencari kandidat baru sebelum Pilpres AS pada November mendatang. Wakil Presiden Kamala Harris disebut-sebut sebagai sosok yang akan dipilih Partai Demokrat untuk menggantikan Biden dalam pencalonan. Namun, keputusan ini tentu tidak mudah dan memerlukan pertimbangan matang mengingat dinamika politik yang sangat kompleks.
Baca Juga: Ini Pernyataan Obama Pasca Biden Mundur dari Pemilu 2024: Patriot Tingkat Tertinggi Reaksi Publik dan Pesaing Politik Pengunduran diri Biden dari pencalonan juga menimbulkan berbagai reaksi dari publik dan pesaing politiknya. Mantan Presiden Donald Trump, yang juga menjadi kandidat dalam Pilpres AS 2024, menggunakan momen ini untuk menyerang Biden dan mempertanyakan stabilitas dan kekuatan kepemimpinan Partai Demokrat.
Trump yang baru saja selamat dari upaya pembunuhan pada rapat umum kampanye 13 Juli, kini memiliki peluang lebih besar dalam persaingan menuju Gedung Putih. Sejarah Baru dalam Politik AS Keputusan Biden ini juga mencatat sejarah baru dalam politik AS, menjadikannya presiden pertama yang menarik diri di menit-menit akhir dalam sebuah kompetisi pemilu. Ini menambah daftar panjang tantangan dan kejutan yang dihadapi Amerika Serikat dalam perjalanan politiknya. Dengan mundurnya Biden, masa depan politik Amerika Serikat kini memasuki babak baru yang penuh ketidakpastian. Partai Demokrat harus segera merumuskan strategi dan menentukan kandidat terbaik untuk mempertahankan kekuasaan. Sementara itu, persaingan menuju Gedung Putih 2024 diprediksi akan semakin memanas dan dinamis.
Editor: Handoyo .