KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani perintah yang melarang sebagian besar warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di Afrika Selatan untuk masuk ke Amerika Serikat, mulai hari Sabtu. Perintah larangan ini ditandatangani pada Senin (25/1). Selain itu, Biden juga memberlakukan kembali larangan masuk, yang akan berakhir pada hari Selasa (26/1), pada hampir semua pelancong non-AS yang pernah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan secara terbuka. Padahal, pekan lalu, Presiden Donald Trump telah mencabut pembatasan yang diberlakukan sejak tahun lalu efektif pada Selasa (26/1).
"Dengan pandemi yang memburuk dan varian yang lebih menular menyebar, ini bukan waktunya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada jumpa pers.
Baca Juga: Sesuai janji Biden, AS kembali kirim delegasi ke pertemuan iklim dunia Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan belum memberikan komentar. Beberapa pejabat kesehatan khawatir vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawan varian Covid-19 dari Afrika Selatan, yang juga meningkatkan kemungkinan infeksi ulang. Varian 501Y.V2 asal Afrika Selatan diprediksi 50% lebih menular daripada strain biasa dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara. Kepala Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky sekarang diharapkan untuk menandatangani kebijakan terpisah yang terkait dengan penggunaan masker di semua pesawat dan transportasi umum untuk semua pelancong berusia 2 tahun ke atas. Para pejabat yang mengetahui hal tersebut mengatakan kepada
Reuters, bahwa kebijakan itu awalnya diatur untuk ditandatangani pada Senin (25/1). Administrasi Keamanan Transportasi diharapkan untuk mengeluarkan arahan keamanan terpisah terkait dengan penggunaan masker di pekan ini, kata orang-orang tentang masalah tersebut. Pada hari Selasa, aturan CDC baru mulai berlaku yang mewajibkan semua pelancong dari transportasi udara internasional berusia 2 tahun ke atas untuk menunjukkan tes virus corona negatif yang diambil dalam tiga hari kalender perjalanan atau bukti pemulihan dari Covid-19 untuk memasuki Negeri Paman Sam.
CDC mengatakan, pada 12 Januari pihaknya tidak akan memberikan keringanan sementara kepada maskapai penerbangan untuk membebaskan beberapa pelancong dari negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas. Sebelumnya, disebutkan bahwa banyak maskapai penerbangan AS meminta keringanan di pekan lalu.
Baca Juga: Viral robot sosial yang dapat merawat orang sakit dan lansia di Hong Kong Departemen Luar Negeri dan CDC pada hari Senin kembali mendesak warga AS untuk "mempertimbangkan kembali perjalanan ke luar negeri, dan menunda semua perjalanan yang tidak penting". Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang Amerika dapat "mengalami kesulitan mengakses tes. Rencana apa yang Anda miliki untuk memastikan Anda mendapatkan tes yang memenuhi persyaratan agar dapat pulang tepat waktu?"
Editor: Anna Suci Perwitasari