Biden Rencanakan KTT AS-Jepang-Korsel, Ancaman Militer Korut Jadi Agenda Utama



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS, Joe Biden, berencana mengadakan KTT trilateral dengan Jepang dan Korea Selatan pada 18 Agustus mendatang. Agenda utama yang akan adalah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Mengutip sumber yang dekat dengan pemerintahan, Kyodo pada hari Senin (24/7) melaporkan bahwa KTT akan melibatkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

KTT ini rencananya akan diadakan di tempat peristirahatan kepresidenan Camp David di Maryland, dekat Washington.


Baca Juga: 1.000 Tentara NATO Bersiaga Amankan KTT di Vilnius Dekat Rusia dan Belarusia

Ketiga pemimpin bahkan dikabarkan sudah berencana untuk melahirkan pernyataan bersama setelah pembicaraan tersebut.

Jika KTT benar-benar terjadi, itu akan menjadi KTT mandiri pertama antara para pemimpin AS, Jepang, dan Korea Selatan. Sebelumnya, ketiga pemimpin kerap bertemu di sela-sela konferensi internasional dan acara lainnya.

Biden, Kishida, dan Yoon terakhir kali bertemu pada KTT G7 di Hiroshima bulan Mei lalu.

Baca Juga: Yellen: Ada Kemajuan dalam Hubungan AS dan China, Butuh Lebih Banyak Dialog

Ancaman Militer Korea Utara Menjadi Agenda Utama

Ketiga pemimpin diprediksi akan membahas bagaimana cara menghadapi Korea Utara, yang terus meluncurkan rudal balistik.

Menurut sumber terkait, salah satu upaya yang direncanakan adalah pembagian informasi real-time tentang peluncuran rudal Korea Utara pada akhir tahun ini.

Untuk sementara, AS sudah memiliki sistem yang secara terpisah terkait dengan Jepang dan Korea Selatan untuk mendeteksi dan melacak rudal Korea Utara. Sayangnya, Tokyo dan Seoul belum memiliki mekanisme untuk segera membagikan informasi tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Sambut Kehadiran Kapal Selam AS dengan Peluncuran Dua Rudal Balistik

KTT ini juga menjadi penting di tengah meningkatnya hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan. Keduanya menjadi lebih akrab demi membahas isu-isu mengenai Korea Utara.

Pemilihan waktunya juga dianggap sangat tepat karena Kishida dan Yoon baru saja bertemu di Tokyo bulan Maret lalu, menjadi kunjungan pertama pemimpin Korea Selatan ke Tokyo selama bertahun-tahun. 

Yoon dan Kishida sepakat untuk meninggalkan perselisihan yang berkepanjangan tentang kerja wajib militer di masa perang.