Biden Tidak Yakin Akan Transisi Kekuasaan yang Damai Jika Trump Kalah dalam Pemilu



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Rabu (7/8) bahwa ia tidak yakin akan adanya transisi kekuasaan yang damai di Amerika Serikat (AS).

Jika Donald Trump dari Partai Republik kalah dalam pemilihan presiden pada 5 November mendatang.

"Jika Trump kalah, saya sama sekali tidak yakin," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan CBS News ketika ditanya apakah dia pikir akan ada transisi kekuasaan yang damai setelah pemungutan suara.


Baca Juga: Keuntungan Politik yang Diraih Donald Trump Saat Interview Elon Musk

"Dia serius dengan apa yang dia katakan. Kita tidak menganggapnya serius. Dia sungguh-sungguh. Semua pembicaraan tentang jika kita kalah akan ada pertumpahan darah," tambah Biden.

Selama penampilan kampanye di Ohio pada bulan Maret, Trump memperingatkan adanya "pertumpahan darah" jika ia gagal memenangkan pemilu.

Saat itu, Trump sedang membahas perlunya melindungi industri otomotif AS dari persaingan luar negeri, dan Trump kemudian mengatakan bahwa ia merujuk pada industri otomotif ketika menggunakan istilah tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Akan Interview Elon Musk pada Senin Malam Pekan Depan

Trump secara salah mengklaim bahwa ia memenangkan pemilu 2020 melawan Biden dan didakwa secara pidana di Washington, D.C., dan Georgia dengan tuduhan mencoba membalikkan hasil secara ilegal.

Biden keluar dari kampanye bulan lalu setelah sesama Demokrat menyerukan agar ia mundur setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump yang menimbulkan pertanyaan tentang usia dan kesehatannya sebagai presiden dari Partai Demokrat.

Baca Juga: Kamala Harris Pilih Gubernur Minnesota Tim Walz Sebagai Wakilnya pada Pemilu AS 2024

Wakil presiden Biden, Kamala Harris, sejak saat itu telah memenangkan nominasi Partai Demokrat dan sedang melawan Trump.

Editor: Yudho Winarto