KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Rabu terkait upaya untuk meningkatkan bantuan keamanan kepada Ukraina. Dalam pertemuan tersebut, Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai US$425 juta untuk Ukraina, yang mencakup kemampuan pertahanan udara, amunisi udara-ke-darat, kendaraan lapis baja, dan amunisi penting lainnya. Hal ini disampaikan oleh Gedung Putih melalui pernyataan resmi.
Paket Bantuan dan Dukungan Militer
Bantuan terbaru ini difokuskan pada penguatan pertahanan udara Ukraina serta menyediakan berbagai perangkat keras militer yang kritis bagi kemampuan pertahanan negara tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Amerika Serikat untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Baca Juga: Zelenskyy Mengatakan Korea Utara Telah Mengirim Personel untuk Bantu Tentara Rusia Dalam pesan yang disampaikan melalui Telegram, Zelenskiy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Biden, kedua belah pihak di Kongres, serta rakyat Amerika atas dukungan yang terus mengalir. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa mereka membahas rencana "kemenangan" lima poin yang baru saja dipresentasikan kepada parlemen Ukraina.
Zelenskiy juga mengusulkan kepada Biden mengenai kemungkinan produksi senjata secara bersama, serta membahas pentingnya pelatihan tambahan bagi tentara Ukraina. Kerja sama ini, menurut Zelenskiy, akan semakin memperkuat posisi Ukraina dalam memaksa Rusia untuk beralih ke jalur diplomasi yang jujur.
Baca Juga: Ini Alasan AS Kirim Sistem Antirudal Thaad yang Kuat ke Israel Komitmen AS dalam Mendukung Ukraina
Ukraina terus menyatakan apresiasinya atas kesediaan Amerika Serikat untuk membantu memperkuat posisi pertahanan mereka. Dukungan ini diharapkan mampu memaksa Rusia untuk mempertimbangkan solusi diplomatik yang adil, mengingat meningkatnya tekanan di medan perang. Dengan bantuan militer ini, Amerika Serikat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perjuangan Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya di tengah situasi konflik yang terus berlangsung.
Editor: Handoyo .
