OSAKA. Perusahaan energi terintegrasi asal Jepang, Osaka Gas baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding dengan PT Pertamina. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat bisnis liquefied natural gas (LNG) di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Seperti diwartakan Nikkei Asian Review, Jumat (4/2), Osaka Gas akan memberikan pelatihan dalam rancangan, pembangunan dan pengoperasian terminal LNG dan jaringan pipa kepada pihak Pertamina. Osaka Gas berharap lewat kerjasama ini akan meningkatkan pelanggan gas baru, terutama dari perusahaan-perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan dari situs resminya, www.osakagas.co.jp, Osaka Gas merupakan pemasok energi terkemuka di Jepang yang berdiri sejak 1897 dan mulai beroperasi di tahun 1905. Saat ini, Osaka Gas melayani 7 juta pelanggan gas alam di Kansai, Osaka, Kobe dan Kyoto. Perusahaan ini merupakan pemasok gas terbesar kedua di Jepang dengan pangsa pasar sebanyak 24% dari kebutuhan gas di Negeri Sakura.
Bidik Indonesia, Osaka Gas gandeng Pertamina
OSAKA. Perusahaan energi terintegrasi asal Jepang, Osaka Gas baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding dengan PT Pertamina. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat bisnis liquefied natural gas (LNG) di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Seperti diwartakan Nikkei Asian Review, Jumat (4/2), Osaka Gas akan memberikan pelatihan dalam rancangan, pembangunan dan pengoperasian terminal LNG dan jaringan pipa kepada pihak Pertamina. Osaka Gas berharap lewat kerjasama ini akan meningkatkan pelanggan gas baru, terutama dari perusahaan-perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan dari situs resminya, www.osakagas.co.jp, Osaka Gas merupakan pemasok energi terkemuka di Jepang yang berdiri sejak 1897 dan mulai beroperasi di tahun 1905. Saat ini, Osaka Gas melayani 7 juta pelanggan gas alam di Kansai, Osaka, Kobe dan Kyoto. Perusahaan ini merupakan pemasok gas terbesar kedua di Jepang dengan pangsa pasar sebanyak 24% dari kebutuhan gas di Negeri Sakura.