KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sudah menyiapkan sejumlah strategi bisnis dan keuangan untuk tahun 2022. Pada tahun depan, ADHI juga mengejar target penyelesaian dua proyek jumbo yang digarapnya, yakni Light Rail Transit (LRT) dan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menyampaikan, untuk tahun depan pihaknya memiliki sejumlah proyek lanjutan (carry over), termasuk dari proyek yang didapat pada tahun ini. Apalagi, pandemi Covid-19 yang masih melanda membuat adanya pergeseran jadwal dan kontrak di beberapa proyek. Dengan kondisi ekonomi yang beranjak pulih serta pandemi yang lebih terkendali, Entus optimistis pada tahun depan ADHI tetap bisa menumbuhkan raihan kontrak baru dan kinerja keuangan.
ADHI Chart by TradingView Berbarengan dengan itu, ADHI juga mendorong anak usahanya, yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) agar bisa melakukan percepatan dalam mengembangkan properti di area sekitar stasiun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, ADHI bisa membentuk ekosistem bagi para pengguna transportasi massal "Sehingga saat tahun depan LRT dioperasikan, problem yang dihadapi pengguna transportasi massal yaitu mahalnya biaya dari rumah ke stasiun dan dari stasiun ke tempat kerja dapat dieliminir dengan adanya konsep LRT City," sambung Pundjung. Di sisi lain, dengan keberhasilan dalam mengerjakan proyek LRT ini, Pundjung menyebut bahwa ADHI dimandatkan sebagai Champion di bidang engineering & construction untuk pengerjaan jalur kereta api (railway). Pada bulan Agustus lalu, ADHI juga sudah menyelesaikan dua paket pengerjaan railway untuk kereta api Yogyakarta ke bandara internasional di Kulonprogo. Selain itu, ADHI juga sedang menggarap proyek MRT Jakarta CP 201 dengan join operasi bersama Shimizu. Baca Juga: Kinerja Adhi Commuter Properti akan terdorong operasional LRT Jabodebek tahap I Untuk meneguhkan posisinya sebagai champion di proyek railway, ADHI pun terus menggali potensi pasar. Saat ini, ADHI juga sedang mengikuti tender pengerjaan railway commuter di Filipina. "Kami mengikuti di sana, ada dua paket. Kami menunggu proses selanjutnya, mudah-mudahan bisa kami kapitalisasi menjadi kontrak baru, sekaligus sebagai lahan untuk meningkatkan kompetensi kami di bidang perkeretaapian," ujar Pundjung. Selain di Indonesia dan Filipina, Entus Asnawi mengatakan bahwa ADHI siap menggali potensi proyek perkeretaapian di kawasan Asia Tenggara. "Kami akan melangkah ke regional dengan bekal pengalaman yang kami miliki untuk menyelesaikan pekerjaan di perkeretaapian," ujar Entus. Editor: Anna Suci Perwitasari