KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti semakin bergerak positif seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Hal itu tercermin dari penjualan sejumlah pengembang yang terus meningkat di awal tahun ini. Sejumlah peluncuran produk maupun proyek baru telah disiapkan bank untuk menjawab pertumbuhan permintaan rumah.

Dwicitra Land misalnya, telah mengantongi marketing sales atau penjualan pemasaran sebesar Rp 110 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini dari proyek Grand Tenjo Residence. Dua klster hunian sudah dirilis di proyek ini. Klaster pertama sudah terjual habis dan diserahterimakan akhir tahun lalu. Sementara klaster kedua bertajuk Oakwood baru dirilis awal tahun ini.

“Tahun ini, marketing sales ditargtekan Rp 230 miliar dari Grand Tenjo Residence. Kami juga sudah mulai serah terima rumah yang sudah akad dan akan menyelesaikan semua fasilitas cluster Oakwood tahun ini sehingga siap untuk dihuni,” kata Direktur Dwicitra Land Bryan Soedarsono dalam keterangan resminya, Kamis (1/6).

Klaster Oakwood memiliki kapasitas 280 unit rumah dan ditargetkan bisa terjual habis hingga akhir tahun. Pengembang ini juga sedang mempersiapkan untuk bisa meluncurkan klaster ketiga Grand Tenjo Residence pada tahun 2024.

Klaster Oakwood Grand Tenjo Residence menawarkan beberapa tipe unit rumah, mulai tipe 27/60 yang dipasarkan seharga Rp 350 jutaan, tipe 34/60 sekitar Rp 390 juta, tipe 34/72 dibanderol Rp 450 jutaan, dan Oakwood Luxe tipe 55/72 dengan bangunan 2 lantai seharga Rp 650 jutaan.

Bryan mengatakan, pihaknya saat ini menawarkan subsidi uang muka sekitar Rp 20 juta -Rp 30 juta untuk semua tipe unit sehingga konsumen tidak perlu harus merogoh kocek dalam untuk membayar uang muka.

Untuk mempermudah pembiayaan KPR, Grand Tenjo Residence sudah bekerjasama dengan sejumlah bank, diantaranya Bank BTN, BTN Syariah, OCBC NISP, Danamon, BRI, dan BSI Syariah.

Kawasan Grand Tenjo Residence dikembangkan dengan banyak fasilitas taman dan ruang hijau untuk berkumpul dan area bermain untuk anak-anak di setiap kluster. Unit rumah di proyek yang diapit dua stasiun KRL ini dikembangkan dengan menggunakan lantai homogeneous tile, dilengkapi kanopi mobil, menggunakan smart door lock, dan juga septictank fiber yang ramah lingkungan.

Bryan bilang, pihaknya belum melakukan penyesuaian harga di Grand Tenjo Residence meskipun harga bahan bangun sudah melonjak.  Untuk mensiasatinya, pengembang ini telah bekerjasama dengan supplier dan kontraktor agar penyesuaian harga tidak terlalu signifikan.

Terkait dengan kondisi Indonesia yang memasuki tahun politik yang disebut akan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia, Bryan mengatakan bahwa tahun politik tidak terlalu mempengaruhi pasar  Grand Tenjo Residence. Sebab, mayoritas konsumen proyek ini adalah end-user yang mencari rumah untuk dihuni, bukan untuk investasi. Sehingga keputusan untuk membeli rumah tidak terlalu dipengaruhi situasi politik.

Namun, Bryan tetap berharap kepada pemerintah untuk menaruh perhatian penuh terhadap konsumen property yang notabene saat ini diramaikan oleh kalangan millennial dan Gen-Z yang masih sangat memerlukan fleksibilitas suku bunga KPR dan kemudahan mengambil rumah dengan DP ringan.

“Untuk itu kami harapkan pemerintah bisa mendukung dengan tetap menjaga fluktuasi suku bunga pasar agar bisa stabil dan ringan bagi masyarakat yang membutuhkan rumah untuk hunian. Ini agar kedepan pasar properti makin bergairah,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk