Bidik millenial, Diamond Land tawarkan hunian seharga mulai Rp 150 jutaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut paruh kedua tahun ini, PT Diamond Citra Propertindo Tbk (Diamond Land Development) optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penjulan karena kondisi pasar mulai bergerak. 

Saat ini emiten berkode DADA ini sedang menggarap 15 proyek di berbagai lokasi, Jakarta dan sekitarnya. Tiap proyek dikembangkan dengan karakter dan konsep yang berbeda.

Tony Hartono Marketing Director Diamond Land Development mengatakan, pengembangan proyek selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar. “Proyek-proyek tersebut kita pasarkan dengan harga beragam, ada yang Rp 150 juta hingga miliaran rupiah dengan produk yang berbeda-beda mulai dari landed house, apartemen, town house, aparthouse hingga condovilla,” jelas Tony dalam keterangan resminya, Sabtu (19/6).


Baca Juga: Direktur TOWR memulai investasi dengan menyewakan mobil dan apartemen

Tony menambahkan, produk Diamond Land dengan harga Rp 150 jutaan dikembangkan untuk menyasar segmen milenial. Produk untuk menyasar millenial ini adalah Gucci 1 Apartment yang berlokasi di ruas Jl Raya Bogor dan merupakan bagian dari proyek perumahan D’Marco yang juga dikembangkan Diamond Land.

Dalam webinar bertajuk Property Cuan Rising (PCR) yang digelar Jumat (18/6), Wakil Ketua DPP Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) Nurul Yaqin menegaskan bahwa penjualan properti dengan harga mulai dari Rp 150 juta merupakan langkah yang sangat tepat untuk mendorong milenial membeli properti.

Menurutnya lagi, milenial dapat diarahkan pula sebagai investor dengan membeli dalam lebih dari satu unit dengan harga yang sangat terjangkau itu. “Untuk milenial yang baru pertama membeli properti, jangan diberikan properti harga miliaran pada tahap awal,” tegas Nurul Yaqin.

Dia menambahkan bahwa pasar milenial dalam industri properti merupakan segmen pasar yang cukup besar sebagai pembeli rumah pertama. Menurut Nurul Yaqin, saat ini milenial harus disadarkan karena developer tidak mau menawarkan harga yang susah dijangkau, milenial harus melihat ini adalah peluang investasi karena selepas pandemi Covid 19 harga akan terkerek naik.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis capai target marketing sales Rp 7 triliun

Sementara Novi Imelly, Advisor & Property Expert menyatakan bahwa saat ini produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang akan direspon atau dibeli. Walau saat ini diakui untuk apartemen ada istilah over suplay namun tetap ada transaksi. Dia menegaskan, transaksi yang terjadi tentunya produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan tentunya harga yang terjangkau. 

Terkait pembiayaan untuk milenial, Suryanti Agustinar, Senior Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyarankan agar milenial melihat properti sebagai investasi dan pada awalnya bisa difungsikan sebagai tempat tinggal (end-user).

Selanjutnya: Adhi Commuter Properti jalin kerja sama dengan Perumda Pembangunan Sarana Jaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi