KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank digital mulai unjuk gigi. Dengan kekuatan ekosistem, bank digital mampu membuktikan dapat menjaring sumber dana murah yang lebih besar layaknya kelompok bank-bank kelas kakap yang punya rasio
current account and saving account (CASA) jumbo. PT Bank Seabank Indonesia salah satunya, punya rasio CASA sebesar 62% di per Juni 2024. Nah, komposisi dana murah di Seabank sebesar Rp 14,68 triliun yang terdiri dari tabungan Rp 9,51 triliun dan giro Rp 5,16 triliun. Nah, keberhasilan penghimpunan dana murah tersebut tak lepas dari jumlah nasabah simpanan Seabank yang mencapai 13 juta juta per Juni 2024 dengan target dapat mengakuisisi nasabah mencapai 15 juta di akhir tahun nanti. Direktur Utama Seabank, Sasmaya Tuhuleley cukup percaya diri untuk bisa mempertahankan rasio dana murah. Strategi utama dalam mempertebal simpanan tabungan adalah Seabank menjangkau orang-orang seperti anak muda yang berusia 17 tahun dan masyarakat yang belum
unbankable untuk bisa membuka rekening tabungan. "Kami tetap akan memanfaatkan ekosistem untuk mengakuisisi nasabah selain dari luar ekosistem," kata Sasmaya.
Di bawah bendera Sea Group, Seabank beruntung bisa tumbuh beriringan dengan ekosistem di Shopee. Wakil Direktur Utama Seabank, Junaedy Liu menambahkan, selain nasabah ritel, nasabah-nasabah tabungan Seabank berasal dari
seller,
buyer dan
merchant di Shopee, bahkan Seabank mendapatkan bonus nasabah tabungan baru dari tenaga kerja atau karyawan yang menjadi seller dan merchant di Shopee. "Banyak
seller-seller kami yang mengaji karyawan mereka lewat tabungan Seabank," ucap Jun. Adapun dari 13 juta nasabah simpanan Seabank, sekitar 70% hingga 80% merupakan nasabah aktif yang rajin melakukan transaksi perbankan, mulai dari transfer uang keluar dan masuk menggunakan Seabank, pembelian pulsa dan paket data hingga bayar listrik, serta banyak nasabah bertransaksi menggunakan QRIS untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Tak tanggung-tanggung, Seabank yang sebelumnya merupakan Bank Kesejahteraan Ekonomi ini mencatat pertumbuhan transaksi perbankan yang positif. Di bulan Juni 2024, volume transaksi mencapai 3 juta transaksi per hari dengan nilai rata-rata transaksi mencapai Rp 2 triliun per hari dengan target akan terus tumbuh kedepannya. Bersaing ketat, Bank Jago juga punya rasio CASA yang besar. Per Juni 2024, rasio CASA Bank Jago sebesar 61,17% atau senilai Rp 9,060 triliun terhadap total DPK sebesar Rp 14,80 triliun. Dari dana murah tersebut, jumlah simpanan tabungan mencapai Rp 4,24 triliun dan simpanan giro sebesar Rp 4,81 triliun.
Baca Juga: OJK Catat Nilai Pembiayaan Bruto UUS LPEI Sebesar Rp 9,94 Triliun pada 2023 Jurus layanan ekstra Sasmaya menyampaikan, bukan suku bunga tinggi melainkan pengalaman nasabah atau
customer experience menjadi upaya perbankan dalam menjaga pertumbuhan dana-dana ritel. Nah,
customer experience yang diberikan Seabank adalah program bebas biaya transfer, bebas biaya admin dan bunga harian yang diterima nasabah. "Target kami untuk memperbesar nasabah adalah tidak menjadikan suku bunga menjadi faktor untuk mendapatkan dana," terang Sasmaya. Tak dapat dipungkiri, bank digital sempat perang suku bunga untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Sejak hadir di tahun 2021, Seabank gencar memanjakan nasabah dengan tawaran bunga tinggi. Kala itu, Seabank memberikan bunga tinggi sebesar 7%, namun seiring waktu berjalan perusahaan mulai memangkas tingkat bunga simpanan menjadi 3,5%. Hasilnya, dengan bunga yang sesuai dengan rata-rata masih mampu untuk tumbuh. Sasmaya berharap tidak akan menaikkan suku bunga kedepan kecuali ada perubahan dari kondisi makro. Pasalnya dengan suku bunga yang murah maka biaya dana atau
cost of fund bisa rendah. Saat ini, rasio biaya dana Seabank sebesar 4,6% per Juni 2024 atau terus turun di bawah 5%. Dengan biaya dana yang lebih rendah maka tingkat bunga kredit juga bisa lebih kompetitif. Dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perbankan tidak luput dari perolehan simpanan dana mahal yakni deposito. Junaedy mengatakan, Seabank masih memiliki rekening deposito namun tidak dalam jumlah besar. Saat ini, deposan inti Seabank di bawah 5% sehingga ketika deposan besar keluar tidak banyak berpengaruh pada likuiditas perbankan, karena deposito tidak terkonsentrasi pada nasabah-nasabah jumbo.
Junaedy menambahkan, di tahun 2023 lalu Seabank mampu mempertahankan posisi keuangan yang stabil dengan ketentuan suku bunga yang turun menjadi 3,5% dari 7%. Dari upaya tersebut, Seabank telah menukar 200 nasabah VIP dengan 3 juta nasabah ritel yang mampu mendongkrak pertumbuhan dana murah, nasabah ritel tersebut punya rata-rata saldo mengendap sebesar Rp 2 juta per bulan. Bank yang merupakan
sister company toko orange ini tetap percaya diri bisa mengalirkan kredit dengan sumber dana murah yang lebih besar. Pasalnya, Seabank hanya menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kredit modal kerja, misalnya plafon kredit yang diberikan pun tidak besar yakni mulai dari Rp 2 juta hingga limit tertinggi Rp 10 juta hingga 20 juta, segmen pasar tersebut masih besar terutama di ekosistem Shopee.
Baca Juga: Tata Cara Penukaran Valas dan Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri pada Selasa (19/8) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Nina Dwiantika