KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (
BMSR) makin lincah menggarap diversifikasi usaha di segmen batubara. Di tahun ini, BMSR akan melaksanakan
offtake tambang batubara di Jambi dan memproyeksikan penjualan emas hitam ini tumbuh dua kali lipat. Pada awal 2019, BMSR telah melakukan diversifikasi penjualan batubara setelah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara. Presiden Direktur Bintang Mitra Semestaraya, Welly Thomas memproyeksikan, di semester I 2022 pertumbuhan penjualan batubara akan meningkat ditopang harga komoditasnya yang sedang naik signifikan.
“Dengan adanya momentum ini, perusahaan berencana melakukan
offtake tambang batubara di Jambi untuk penjualan ekspor. Selama ini penjualan kami hanya ke pasar lokal,” jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (1/7).
Baca Juga: Sepanjang Kuartal I, Laba Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) Melesat 2.172,21% Bintang Mitra Semestaraya menyiapkan dana dari internal senilai US$ 10 juta untuk melakukan
offtake tambang batubara ini. Perkembangan terkini, pihaknya sudah dalam tahap negosiasi harga. Welly bilang dalam satu minggu hingga dua minggu ke depan proses
offtake akan rampung. Tanpa memerinci lebih jauh mengenai spesifikasi tambangnya, Welly mengemukakan bahwa tambang tersebut akan memproduksi batubara berkalori rendah sehingga tujuan ekspornya ditargetkan ke China dan India. “Kami baru mulai untuk ekspor batubaranya sehingga dari segi tonasenya tidak terlalu besar. Tetapi kami berharap dalam setahun kami bisa mendapatkan kontrak dengan pembeli, kami dalam tahap negosiasi melakukan penjualan
back to back,” terangnya. Welly menjelaskan bahwa saat ini pihaknya dapat memproduksi batubara sekitar 200.000 metrik ton (MT). Lantas setelah adanya
offtake tambang tersebut, diperkirakan produksi batubara nantinya akan mencapai sekitar 400.000 MT. Dengan adanya kenaikan volume produksi, Welly optimistis BMSR bisa mencatatkan penjualan batubara dua kali lipat di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Ini Strategi Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) Kerek Kinerja di Tahun 2022 “Kami proyeksikan nantinya penjualan batubara akan mencapai 10% dari omzet penjualan kami, nilanya kurang lebih di kisaran Rp 300 miliar hingga Rp 350 miliar, atau bahkan bisa lebih, tergantung dari harga batubara di kuartal III dan IV,” kata Welly. Melansir laporan tahunan 2021, di sepanjang tahun lalu pihaknya mencatatkan volume penjualan batubara sebanyak 285.665 MT atau naik signifikan hingga 151,95% yoy dari 2020 yang sebesar 113.384 MT. Adapun dari sisi pendapatannya, segmen usaha batubara mencatatkan nilai Rp 212 miliar atau tumbuh 186,49%
year on year (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp 74 miliar.
Editor: Noverius Laoli