Bidik pasar santri, BTN sosialisasikan penggunaan fintech di pondok pesantren



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus mengembangkan aplikasi fintech di pondok pesantren (ponpes). Terbaru, BTN meluncurkan fitur cash out atau transaksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech atau virtual account ke akun atau rekening bank BTN Syariah.

Selain itu, ada fitur e-commerce yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di ponpes dengan menyediakan barang dan jasa. Produk tersebut dapat diakses melalui aplikasi mobile, layanan fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik berupa kartu Baitul Maal Watamwil bagi 15.000 santri.

Hal ini merupakan tidak lanjut dari penandatanganan memorandum of understanding (MOU) antara BTN dengan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra pada Juli 2017. Hal ini guna mengembangkan aplikasi fintech di lingkungan ponpes.


Pada Januari 2018, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun atau rekening. Juga penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.

“Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam keterangan tertulis, Rabu (15/8).

Maryono berharap, layanan fasilitas fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. Bank BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah, dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.

Yayasan Al Ashiriyyah sendiri mengayomi 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.

“Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang. Dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes, diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam,” kata Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti