KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Perusahaan layanan hiburan, Walt Disney Co, meluncurkan layanan
streaming Disney+ yang memuat konten iklan. Disney+ mengincar pengiklan besar dari berbagai sektor sebagai upaya perusahaan untuk menghasilkan pendapatan baru. Upaya ini dilakukan lantaran Disney tengah mendorong bisnis
streaming-nya dalam menghasilkan profitabilitas. Seperti dilansir
Reuters pada Kamis (8/12), Presiden Periklanan Disney Rita Ferro mengatakan lebih dari 100 merek bisnis yang berpartisipasi dalam peluncuran Disney+ versi iklan ini. Merek bisnis tersebut telah dipromosikan oleh Disney kepada pemasar dan pembeli sejak Mei 2022.
Adapun, perusahaan tengah berada di bawah tekanan untuk menghasilkan keuntungan dari bisnis
streaming-ya. Maklum, Disney telah membukukan kerugian senilai US$ 1,5 miliar pada kuartal III 2022.
Baca Juga: Pejabat Yaman: Kami Butuh China untuk Menghentikan Perang Sipil Kerugian yang dialami Disney berdampak pada kekhawatiran investor mengenai saham perusahaan. Selain itu, kerugian itu juga berdampak pada pemecatan
Chief Executive Disney Bob Chapek bulan November lalu. Bob Chapek kemudian digantikan oleh pemimpin lama Disney, Bob Iger. Adapun, periklanan menjadi sumber pendapatan terbesar kedua bagi Disney+. Pendapatan terbesar tentu berasal dari biaya berlangganan pengguna. Adapun, layanan
streaming perusahaan lainnya seperti Hulu dan ESPN+ telah lebih dulu memuat konten iklan pada platform
streaming-nya. Disney+ juga menaikkan harga berlangganan US$3 per bulan yang mulai berlaku pada 8 Desember 2022. Dengan naiknya biaya langganan itu, menjadikan harga Disney+ versi bebas iklan sebesar US$ 10,99 sedangkan Disney+ dengan iklan berharga sebesar US$ 7,99. Peneliti Kantar memproyeksikan, satu dari empat pelanggan Disney+ kemungkinan akan beralih ke versi layanan yang lebih murah dengan iklan. Saat pertumbuhan pelanggan layanan
streaming melambat di Amerika Utara, Netflix juga memperkenalkan iklan untuk meningkatkan pendapatan dan mendukung pengeluaran konten tahunan yang diperkirakan sebesar US$ 17 miliar.
Layanan
streaming lainnya seperti HBO Max, Paramount+, dan Peacock, juga menawarkan versi layanan
streaming mereka yang didukung iklan, meniru model bisnis yang telah lama mendukung bisnis televisi.
Baca Juga: AS Siapkan Paket Senjata Anti-Drone Senilai US$275 Juta untuk Ukraina Ferro mengatakan kepada
Reuters bahwa Disney+ akan menampilkan empat menit waktu iklan per jam, dalam 15 dan 30 detik, serta membatasi berapa kali iklan yang sama akan muncul selama satu hari atau minggu. Lebih lanjut, Disney juga berencana memperkenalkan fitur yang memungkinkan pengiklan menargetkan konsumen berdasarkan wilayah, jenis kelamin, dan usia.
Editor: Tendi Mahadi