Bidik Pendapatan Rp 418 Miliar di 2024, Cek Rekomendasi Saham Grahaprima (GTRA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau GrahaTrans memproyeksikan bisa meraih pendapatan minimal Rp 418 miliar dan laba bersih sebesar Rp 40 miliar sepanjang 2024.

Sebagai gambaran, GTRA membukukan pendapatan sebesar Rp 238,73 miliar per September 2023 atau naik 53,01% secara tahunan. Dari sisi bottom line, GTRA mampu mencetak laba bersih senilai Rp 17,53 miliar. 

Direktur Keuangan Grahaprima Suksesmandiri Yohana Puspita menjelaskan pertumbuhan pendapatan atau omzet tahun ini akan ditopang karena adanya penambahan unit kendaraan pada 2023. 


"Penambahan unit kendaraan pada 2023 lalu akan mulai optimal terhadap omzet di tahun ini," jelas dia dalam Public Expose Insidentil secara virtual, Kamis (22/2). 

Baca Juga: Grahaprima (GTRA) Membidik Pendapatan Sebesar Rp 418 Miliar di 2024

Ronny Senjaya, Direktur Utama Grahaprima Suksesmandiri menimpali secara historis, GTRA melakukan penambahan truck rata-rata 200 unit setiap tahunnya. Pada tahun lalu, GTRA menambah 170 unit truck.

"Rata-rata ada penambahan armada sekitar 200 unit setiap tahunnya. Namun untuk tahun ini, kami perlu menunggu konfirmasi dari konsumen untuk menetapkan penambahan unit," tuturnya.

GTRA memiliki lebih dari 1.000 armada yang terdiri dari berbagai tipe, di antaranya Colt Diesel Engkel (CDE-4 Blu an), Colt Diesel Double (CDD-6 Ban), Fuso (6 Ban) dan Tronton Wing Box (TWB- 10 Ban).

Sejalan dengan penambahan truck, GTRA dalam tahap proses pembangunan pool dan bengkel yang berlokasi di Delta Mas, Cikarang. Bangunan itu didirikan di atas tanah seluas 30.000 meter persegi.

"Harapannya pool dan bengkel ini bisa melakukan perbaikan dengan cepat dan tidak ada antrian sehingga utilitas kendaraan bisa meningkat dan berdampak pada pendapatan," katanya.

 
GTRA Chart by TradingView

Harga Saham Terus Turun

Di sisi lain, pergerakan harga saham GTRA terus mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Ini menyebabkan perdagangan saham GTRA disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Februari 2024.

Hingga akhir perdagangan Kamis (22/2), GTRA parkir di level Rp 127 per saham. Dalam sebulan terakhir GTRA telah ambles 46,64%, sementara secara year to date (ytd) GTRA sudah anjlok 60,80%.

Sehubungan dengan itu, Robby mengatakan dari awal Grahaprima Suksesmandiri melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2023, harga saham GTRA mengalami kenaikan yang signifikan dalam kurun waktu sembilan bulan.

"Sementara dalam satu dua bulan terakhir ada penurunan saham. Namun kami dari manajemen fokus dari sisi kinerja, sedangkan pergerakan harga saham kami serahkan kepada mekanisme pasar," katanya.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati secara teknikal pergerakan harga saham sudah dalam kondisi oversold berdasarkan indikator RSI.

Baca Juga: Harga Turun Signifikan, BEI Suspensi Saham Grahaprima Suksesmandiri (GTRA)

"Dengan membentuk pola tweezer bottom candlestick pattern. Semestinya pelemahan GTRA mulai terbatas," jelas dia kepada Kontan, Kamis (22/2).

Dalam jangka pendek, Nafan merekomendasikan add GTRA. Dia memproyeksikan GTRA akan uji support di level Rp 109 dengan resistance di Rp 150 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari