Bidik pendapatan Rp 5 triliun, PELNI buat anak usaha baru



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PELNI tahun ini membidik pendapatan Rp 5 triliun dan laba bersih Rp 400 miliar.

Yahya Kuncoro, Sekretaris Perusahaan PELNI menyebutkan dalam tahun ini pihaknya memiliki beberapa rencana untuk mendukung target tersebut. Salah satunya melalui lini bisnis baru yakni bisnis lifestyle untuk komersial. "Kami rencana akan buat anak usaha baru, Pelni Wisata," ujarnya, Kamis (16/5).

Adapun nantinya Pelni Wisata memungkinkan PELNI membuat kapalnya untuk MICE dan wisata bahari. Selain itu, untuk komersial ada lagi yakni keagenan kapal. Pemilihan segmen tersebut lantaran melihat kontributor APBN tahun lalu pariwisata menjadi nomor dua sehingga dinilai sektor yang potensial.


Adapun untuk rencana tersebut diharapkan dapat terealisasi usai lebaran nanti. Tak tanggung-tanggung, Yahya memproyeksikan kontribusi dari lini baru tersebut hingga 15%.

Asal tahu saja, saat ini pendapatan perseroan masih didominasi angkutan penumpang dengan kontribusi 70%. Selain angkutan penumpang, PELNI sendiri juga bergerak pada bisnis kargo, ternak, dan tol laut. Dari segmen bisnis tersebut, ia menyebutkan berkontribusi 30%.

Sedangkan terkait ekspansi, PELNI sedang mengupayakan untuk menambah armada kapalnya. Namun, untuk jumlahnya, Yahya mengaku saat ini masih dalam proses studi kelayakan.

Menurutnya, rencana penambahan kapal tersebut lantaran animo masyarakat. Ia mencotohkan, animo pengguna jasa kapal PELNI sejak awal 2019 dari 852.255 menjadi 1.172.143 pelanggan atau naik rata-rata 38 % per bulan dibanding tahun lalu. Karenanya sudah saatnya menambah armada.

Secara rinci, ia memaparkan untuk angkuamtan penumpang ada 26 unit dan kapal perintis 46 unit. Kemudian dari kargo 8 unit, ternak 1 unit , dan tol laut 5 unit.

Sayang, terkait anggaran belanja modal PELNI sendiri ia enggan buka-bukaan. Namun, ia berharap dari berbagai rencana tersebut tahun ini pihaknya mampu memperoleh pendapatan Rp 5 triliun dengan laba bersih Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini