KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (
ISSP) mengaku optimistis dengan target penjualan di tahun 2024. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini ada di kisaran 10% - 20% dari raihan di tahun 2023.
Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia, Johannes W. Edward mengatakan, penjualan baja di semester I 2024 memang belum mencapai target. Ini terjadi karena lemahnya permintaan para kuartal I akibat banyak peristiwa politik dan libur. “Untuk ekspor, ISSP menargetkan penjualan ke beberapa negara di Asia,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (26/8).
Di sisi lain, ISSP masih gencar melakukan pendekatan kepada
end user, karena banyak yang belum paham mengenai produk pipa atau baja pada umumnya. “Masih banyak pihak yang dikelabui oleh pelaku yang curang dengan menggunakan dalih toleransi, padahal toleransi dalam produk baja terutama yang SNI itu sangat kecil. Jadi, jangan mau dibohongi,” katanya.
Baca Juga: Begini Target Penjualan Baja ISSP di Semester II, Ada Untuk Ekspor dan Proyek IKN Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat, kinerja ISSP masih berat di semester I 2024. Selain karena harga baja yang menurun di paruh pertama tahun ini, persaingan industri baja sangat tinggi. “Penjualan masih turun di semester I. Hal ini membuat investor masih cenderung menunggu ISSP memperbaiki kinerjanya di kuartal III dan IV,” ujarnya kepada Kontan, Senin (26/8). Di sisi lain, harga saham ISSP tercatat menghijau sejak awal tahun. Melansir RTI, saham perseroan naik 7,53%
year to date (ytd). Harga saham ISSP juga naik 12,14% dalam sebulan terakhir dan naik 11,35% dalam tiga bulan terakhir.
Meskipun begitu, Nafan melihat permintaan investor atas saham ISSP masih belum tinggi. Namun, jika perekonomian global memulih, proyek konstruksi juga akan naik dan permintaan baja juga akan naik. Alhasil, Nafan pun belum memberikan rekomendasi untuk saham ISSP. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham ISSP ada di level
support Rp 312 per saham dan
resistance Rp 322 per saham. Herditya pun merekomendasikan
trading buy untuk ISSP dengan target harga Rp 332 - Rp 352 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih