Bidik Pertumbuhan High Single Digit, Begini Strategi XL Axiata (EXCL)



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) membidik pertumbuhan kinerja bisa tumbuh high single digit pada sisa tahun 2024.

Berdasarkan laporan keuangan EXCL, sepanjang semester pertama 2024 perusahaan meraih total pendapatan Rp17,06 triliun, tumbuh 8% dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY),

Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir menegaskan pihaknya menyiapkan beberapa strategi khusus untuk mempertahankan kinerja keuangan yang positif pada semester pertama tahun ini.


"Di semester kedua 2024 ini kami mentargetkan pertumbuhan kinerja kami bisa terus dipertahankan untuk tetap tumbuh positif sesuai dengan target rencana bisnis yang sudah ditetapkan. Kami menargetkan untuk bisa tumbuh high single digit," ujar Marwan kepada Kontan, Senin (2/9).

Baca Juga: Grup Salim Berminat Mencaplok Entitas Hasil Merger EXCL dan FREN?

Rencananya, XL Axiata akan fokus mendorong bisnis layanan konvergensi dan melanjutkan pengembangan infrastruktur jaringan baik di Jawa dan luar Jawa.

"Kami juga fokus meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, yakni digitalisasi, personalisasi dan sebagainya," tambahnya.

Kemudian, EXCL juga masih akan terus mendorong  bisnis layanan konvergensi dan juga layanan fixed mobile broadband. Menurutnya, sampai dengan saat ini jumlah pengguna eSIM XL Axiata sudah mencapai lebih dari 460 ribu pengguna dan terus mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Di sisi lain, pihaknya juga menyadari situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional yang terus dihadapi tantangan baik global maupun dari segi penurunan daya beli masyarakat. 

Untuk itu, perusahaan juga terus meningkatkan penerapan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membuka peluang-peluang baru dalam landscape industri telekomunikasi yang sangat dinamis. 

Baca Juga: Transaksi Afiliasi, LINK akan Lepas ServerCo ke EXCL, Nilainya Capai Rp 1,87 Triliun

Salah satunya adalah guna meningkatkan pengalaman pelanggan, termasuk dalam personalisasi layanan dan pengembangan serta rekomendasi produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan ketepatan lokasi site BTS, dan untuk meningkatkan efisiensi operasional, termasuk optimasi proses dan pengurangan proses manual.

"Dan tentunya kami juga melakukan upaya-upaya antisipasi dan penyesuaian untuk memastikan tantangan yang terjadi tersebut bisa diminimalisir dampaknya terhadap kinerja perusahaan," ujarnya.

Selama paruh pertama tahun ini perusahaan juga sudah merealisasikan anggaran belanja modal mereka sebesar Rp 4,4 triliun dari total capex Rp 8 triliun pada tahun 2024.

"Untuk semester 2 akan tetap dialokasikan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data dan konvergensi termasuk untuk IT," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih