KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berharap pertumbuhan kredit di tahun 2022 akan sejalan dengan target industri perbankan. Pembiayaan sindikasi pun akan menjadi salah satu pendorong pencapaian target di masa pemulihan ekonomi yang lebih baik pada tahun depan. Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan bahwa penyaluran kredit sindikasi tak sebatas pembiayaan. BNI kerap menjadi lead arranger sehingga mendorong kenaikan fee based income (FBI) yang signifikan yang diperkirakan mencapai 112% dari target pada kuartal IV 2021. Selain itu, BNI juga proaktif melanjutkannya dengan berbagai kerja sama tambahan seperti cash management dan pembiayaan konsumer dengan mitra debitur kredit sindikasi.
BBNI Chart by TradingView Hal ini juga sejalan dengan strategi bisnis BNI yang fokus pada penyaluran kredit debitur korporasi Top Tier. Proyek hijau atau green loan juga memiliki kebutuhan pembiayaan dalam jumlah besar sekaligus mendorong kinerja kredit sindikasi BNI. Hingga kuartal III 2021, pembiayaan sindikasi BNI masih berjalan sesuai dengan pipeline. BNI telah menyelesaikan beberapa kesepakatan sindikasi strategis termasuk pembiayaan proyek Tol Cijago (Tol Cinere – Jagorawi). Sejauh ini, BNI telah melakukan closing sejumlah new deals dengan total sekitar ekuivalen Rp 57 triliun, di mana porsi BNI sendiri mencapai Rp 20 triliun atau sekitar 35% yang didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 38,5%, sektor perindustrian 22,1%, sektor listrik gas dan air 15,8% dan sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 13,2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anna Suci Perwitasari