Bidik Pertumbuhan Laba 35%, Begini Fokus Bisnis Bank BJB Syariah pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BJB Syariah, anak usaha dari PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), mulai mengatur strategi dan fokus bisnis untuk mencapai pertumbuhan laba sebesar 35% secara tahunan (YoY) di tahun 2024.

Di samping pertumbuhan laba, Corporate Secretary Bank BJB Syariah Ryan Taufik Maulana membeberkan, perseroan juga menargetkan pertumbuhan aset sebesar 13% YoY, serta pertumbuhan pembiayaan mencapai 14% YoY pada tahun depan.

Rian mengungkap, target pertumbuhan yang positif tersebut akan ditopang oleh strategi digitalisasi dan pengembangan produk. Maka itu, Rian menyebut, Bank BJB Syariah akan terus mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


“BJB Syariah akan terus memperkuat layanan digitalnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin modern. Selain itu, Bank BJB Syariah juga akan terus mengembangkan produk-produk baru,” kata Rian kepada Kontan.co.id, Sabtu (23/12).

Baca Juga: Mengintip Prospek Saham Perbankan di Tengah Suku Bunga yang Masih Tinggi pada 2024

Sebagai informasi, Bank BJB Syariah telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 42,08 miliar per September 2023. Kinerja laba bersih tersebut menurun 29,16% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 59,40 miliar. 

Kinerja laba pada kuartal III ini turut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan setelah bagi hasil sebesar 2,5% YoY menjadi Rp 415,03 miliar. Di sisi lain, pendapatan berbasis fee dan komisi bank ini juga meningkat dari Rp 29,95 miliar menjadi Rp 48,95 miliar.

Adapun total aset dari Bank BJB Syariah sepanjang sembilan bulan pertama ini tercatat sebesar Rp12,33 triliun atau naik 10,6% YoY. Lebih lanjut, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun bank ini pada kuartal III 2023 mencapai Rp 8,99 triliun atau naik 5,73% YoY.

Sementara itu, pembiayaan yang telah disalurkan per September ini telah mencapai Rp 8,36 triliun atau tumbuh 14,67% YoY. Pertumbuhan itu ditopang oleh pembiayaan konsumen sebesar 65%, segmen non UMKM produktif 21%, serta UMKM sebesar 14%.

Rian mengungkap, dalam penyaluran pembiayaan di tahun depan, Bank BJB Syariah akan menaruh fokus pada segmen pendidikan, kesehatan, dan konstruksi.

“Segmen-segmen ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan sesuai dengan nilai-nilai syariah,” kata Rian.

Baca Juga: Berdayakan Pelaku UMKM Perempuan WEpreneur 2 by BCA Syariah Kembali Digelar

Sejalan dengan optimisme tersebut, Rian mengatakan, masih terdapat tantangan yang akan dihadapi bank pada tahun 2024. Terlebih, industri perbankan syariah di Indonesia sudah semakin kompetitif.

Selain itu, seiring dengan perkembangan industri, Rian juga melihat perubahan regulasi di industri perbankan syariah yang terus berubah juga akan menjadi sebuah tantangan yang perlu di antisipasi ke depan.

Rian menambahkan, ketidakpastian ekonomi global juga dapat berdampak pada kinerja industri perbankan syariah di tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi