JAKARTA. PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) mengincar sejumlah proyek yang bisa digarap perusahaan distributor valve ini. Adapun, sektor yang menjadi sasaran adalah industri minyak dan gas (migas), pembangkit listrik (power plant), minyak kelapa sawit, smelter, industri pertambangan, dan oleochemical.Adhy Ariansyah, Direktur Marketing dan Pengembangan Arita Prima mengatakan, proyek-proyek baru itu diharapkan bisa menebalkan katong perusahaan. Beberapa proyek yang dimaksud antara lain proyek-proyek milik sejumlah BUMN.Seperti, proyek milik PT Wijaya Karya (WIKA) yang beregrak di bidang migas dan beberapa proyek dalam rangka elektrifikasi nasional. Total proyek mencapai Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar. Ada juga proyek milik PT Pertamina Gas (Pertagas) senilai Rp 30 miliar-Rp 35 miliar. Lalu, ada juga proyek milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yan nilainya sekitar Rp 10 miliar. "Kami juga sedang ikut tender proyek lain yang nilainya besar," uja Adhy tanpa menyebut proyek yang dimaksud.Hingga kini, perseroan masih mendiskusikan sumber pendanaan untuk mengerjakan proyek-proyek itu. Namun, ia mengaku, perusahaan sudah menjajaki sejumlah bank, baik nasional maupun swasta. Hery Susanto, Direktur Keuangan APII menambahkan, perusahaan kemugkinan akan menarik pinjaman dari bank sebesar Rp 100 miliar. "Itu untuk modal kerja kami, capex beda lagi," tuturnya. Sayang, ia belum mau mengungkapkan identitas bank yang akan menjadi kreditur. Selain modal kerja, manajemen Arita Prima telah mengalokasikan dana untuk belanja modal (capex) senilai Rp 50 miliar. Dengan adanya proyek-proyek itu, APII telah membuat proyeksi kinerja tahun ini. Adhi bilang, perseroan telah membuat target internal dan eksternal. Pada target internal, APII memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 777 miliar.Sedangkan, target eksternal, pendapatan APII hingga akhir 2014 dipatok menjadi sekitar Rp 280 miliar. Target eksternal ini adalah proyeksi yang telah dilaporkan dalam rencana bisnis perseroan kepada otoritas. "Hingga Mei 2014 pendapatan kami sekitar Rp 150 miliar," kata Adhy.Ditambanh dengan pesanan (purchase order/PO) yang belum dikirm ditambah dengan proyek-proyek itu, manajemen APII optimistis target bisa tercapai. Minimal target eksternal perseroan. Per akhr tahun lalu, pendapatan Arita Prima tercatat sebesar Rp 184,16 miliar. Maka, dengan menggunakan target eksternal perseroan, ada potensi kenaikan pendapatan hingga 52% year-on-year (yoy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bidik proyek besar, APII akan dongrak pendapatan
JAKARTA. PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) mengincar sejumlah proyek yang bisa digarap perusahaan distributor valve ini. Adapun, sektor yang menjadi sasaran adalah industri minyak dan gas (migas), pembangkit listrik (power plant), minyak kelapa sawit, smelter, industri pertambangan, dan oleochemical.Adhy Ariansyah, Direktur Marketing dan Pengembangan Arita Prima mengatakan, proyek-proyek baru itu diharapkan bisa menebalkan katong perusahaan. Beberapa proyek yang dimaksud antara lain proyek-proyek milik sejumlah BUMN.Seperti, proyek milik PT Wijaya Karya (WIKA) yang beregrak di bidang migas dan beberapa proyek dalam rangka elektrifikasi nasional. Total proyek mencapai Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar. Ada juga proyek milik PT Pertamina Gas (Pertagas) senilai Rp 30 miliar-Rp 35 miliar. Lalu, ada juga proyek milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yan nilainya sekitar Rp 10 miliar. "Kami juga sedang ikut tender proyek lain yang nilainya besar," uja Adhy tanpa menyebut proyek yang dimaksud.Hingga kini, perseroan masih mendiskusikan sumber pendanaan untuk mengerjakan proyek-proyek itu. Namun, ia mengaku, perusahaan sudah menjajaki sejumlah bank, baik nasional maupun swasta. Hery Susanto, Direktur Keuangan APII menambahkan, perusahaan kemugkinan akan menarik pinjaman dari bank sebesar Rp 100 miliar. "Itu untuk modal kerja kami, capex beda lagi," tuturnya. Sayang, ia belum mau mengungkapkan identitas bank yang akan menjadi kreditur. Selain modal kerja, manajemen Arita Prima telah mengalokasikan dana untuk belanja modal (capex) senilai Rp 50 miliar. Dengan adanya proyek-proyek itu, APII telah membuat proyeksi kinerja tahun ini. Adhi bilang, perseroan telah membuat target internal dan eksternal. Pada target internal, APII memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 777 miliar.Sedangkan, target eksternal, pendapatan APII hingga akhir 2014 dipatok menjadi sekitar Rp 280 miliar. Target eksternal ini adalah proyeksi yang telah dilaporkan dalam rencana bisnis perseroan kepada otoritas. "Hingga Mei 2014 pendapatan kami sekitar Rp 150 miliar," kata Adhy.Ditambanh dengan pesanan (purchase order/PO) yang belum dikirm ditambah dengan proyek-proyek itu, manajemen APII optimistis target bisa tercapai. Minimal target eksternal perseroan. Per akhr tahun lalu, pendapatan Arita Prima tercatat sebesar Rp 184,16 miliar. Maka, dengan menggunakan target eksternal perseroan, ada potensi kenaikan pendapatan hingga 52% year-on-year (yoy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News