JAKARTA. Meski dihantui aturan pembatasan minimal uang muka kredit atau biasa disebut loan to value (LTV), perbankan syariah berharap bisa mencetak pertumbuhan penyaluran pembiayaan perumahan (KPR). Sejumlah bank syariah yang dihubungi KONTAN berharap target tercapai dengan strategi membidik segmen khusus. Coba tengok BRI Syariah. Lukita T Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, mengatakan, pihaknya menargetkan pembiayaan perumahan naik sebesar Rp 500 miliar di tahun depan. Nilai target tersebut sekitar 20% dari portofolio pembiayaan perumahan BRI Syariah yang mencapai Rp 2,1 triliun per September 2014. "Kami fokus pada pembiayaan perumahan bersubsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera)," tutur Luki kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Luki menyatakan, segmen KPR subsidi yang ramai peminat merupakan andalan BRI Syariah di segmen akuisisi nasabah baru.
Bidik segmen khusus agar KPR syariah tetap tumbuh
JAKARTA. Meski dihantui aturan pembatasan minimal uang muka kredit atau biasa disebut loan to value (LTV), perbankan syariah berharap bisa mencetak pertumbuhan penyaluran pembiayaan perumahan (KPR). Sejumlah bank syariah yang dihubungi KONTAN berharap target tercapai dengan strategi membidik segmen khusus. Coba tengok BRI Syariah. Lukita T Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, mengatakan, pihaknya menargetkan pembiayaan perumahan naik sebesar Rp 500 miliar di tahun depan. Nilai target tersebut sekitar 20% dari portofolio pembiayaan perumahan BRI Syariah yang mencapai Rp 2,1 triliun per September 2014. "Kami fokus pada pembiayaan perumahan bersubsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera)," tutur Luki kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Luki menyatakan, segmen KPR subsidi yang ramai peminat merupakan andalan BRI Syariah di segmen akuisisi nasabah baru.