JAKARTA. Standard Chartered Bank (Stanchart) Indonesia menggandeng United States Agency for International Development (USAID) alias Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan penyaluran kreditnya ke sektor usaha kecil menengah (UKM). Nilai kerjasama ini mencapai US$ 19,2 juta atau sekitar Rp 170,88 miliar. Duta besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan, perjanjian ini akan berlangsung hingga 2015. Dia berharap, melalui kerjasama ini USAID bisa mendorong pembukaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kami akan mendukung para wirausahawan Indonesia," kata Marciel, Kamis (30/9). Menurut Tom Aaker, Direktur Utama Stanchart Indonesia, saat ini sektor UKM menjadi kekuatan perekonomian Indonesia. Makanya, Stanchart tidak ingin ketinggalan terjun menyalurkan kredit ke sektor UKM. Meski begitu, bukan berarti pengucuran kredit Stanchart meninggalkan sisi kehati-hatian bank. "Kami akan menyeleksi penerima pinjaman. Yang jelas, kami ingin memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di mana kami berada, khususnya Indonesia," tegasnya.
Bidik UKM, Stanchart gandeng USAID
JAKARTA. Standard Chartered Bank (Stanchart) Indonesia menggandeng United States Agency for International Development (USAID) alias Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan penyaluran kreditnya ke sektor usaha kecil menengah (UKM). Nilai kerjasama ini mencapai US$ 19,2 juta atau sekitar Rp 170,88 miliar. Duta besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengatakan, perjanjian ini akan berlangsung hingga 2015. Dia berharap, melalui kerjasama ini USAID bisa mendorong pembukaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kami akan mendukung para wirausahawan Indonesia," kata Marciel, Kamis (30/9). Menurut Tom Aaker, Direktur Utama Stanchart Indonesia, saat ini sektor UKM menjadi kekuatan perekonomian Indonesia. Makanya, Stanchart tidak ingin ketinggalan terjun menyalurkan kredit ke sektor UKM. Meski begitu, bukan berarti pengucuran kredit Stanchart meninggalkan sisi kehati-hatian bank. "Kami akan menyeleksi penerima pinjaman. Yang jelas, kami ingin memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di mana kami berada, khususnya Indonesia," tegasnya.