Biduran Tidak Kunjung Sembuh? Ini Ciri-Ciri dan Kaitan dengan Penyakit Autoimun



Ciri-Ciri Penyakit Autoimun - JAKARTA. Simak alasan biduran tidak kunjung sembuh dan mengganggu aktivitas. Anda perlu mewaspadai adanya kaitan kondisi kulit biduran dengan penyakit autoimun.

Biduran, juga dikenal dengan nama medis urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai oleh munculnya bercak merah atau benjolan gatal pada kulit. Gejala ini disebabkan oleh pelepasan zat kimia histamin dan seratonin yang menyebabkan pembengkakan dan gatal pada lapisan atas kulit.

Urtikaria kronis didiagnosis ketika gatal-gatal muncul selama lebih dari enam minggu. Biduran bisa muncul tanpa alasan yang jelas, lalu muncul kembali, sering kali di bagian tubuh lain.


Ada berbagai jenis urtikaria kronis, masing-masing memiliki pemicu berbeda. Jika Anda dan dokter Anda tidak dapat mengidentifikasi penyebab timbulnya gatal-gatal, ini disebut urtikaria idiopatik kronis (CIU).

Baca Juga: 2 Langkah Deteksi Dini Kanker Payudara, Cek Juga Penyebabnya

Urtikaria atau biduran kronis paling sering terjadi pada orang dewasa berusia antara 40 dan 59 tahun. Lebih banyak wanita yang terkena dibandingkan pria. Urtikaria kronis juga lebih banyak menyerang orang kulit hitam Amerika dibandingkan orang Kaukasia.

Biduran kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Kabar baiknya adalah urtikaria kronis bukanlah kondisi yang berlangsung seumur hidup.

Biduran dapat muncul dan menghilang dengan cepat, dan sering kali dapat terjadi secara tiba-tiba.

Waspada terkait Autoimun

Biduran kronis, atau biduran yang berlangsung selama enam minggu atau lebih, mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab biduran kronis antara lain reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, serangga, bahan kimia, atau benda lain di lingkungan.

Sekitar satu dari setiap 1.000 orang diperkirakan mengalami gatal-gatal kronis, disebut juga urtikaria spontan kronis.

Penelitian dilansir dari Health Central, menunjukkan bahwa 30-40 persen kasus gatal-gatal kronis mungkin disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit autoimun.

Namun para ahli juga percaya bahwa beberapa kasus gatal-gatal kronis berkembang dari pertahanan kekebalan tubuh sendiri.

Baca Juga: 6 Penyebab dan Cara Mengatasi Bulu Mata Rontok dengan Bahan Alami

Ketika tubuh terpapar alergen (musiman atau lainnya), tubuh bereaksi dengan memerintahkan sistem kekebalan untuk melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di bawah kulit. Tujuannya adalah memaksa alergen tersebut keluar dari tubuh Anda.

Menurut American Osteopathic College of Dermatology, sekitar setengah dari kasus gatal-gatal idiopatik kronis berasal dari sistem kekebalan tubuh seseorang, yang menjadi terlalu aktif, melancarkan serangan pada jaringan normal, yang pada gilirannya menyebabkan bekas gatal yang dikenal sebagai gatal-gatal.

Dalam kasus ini, pasien membuat autoantibodi yang mengaktifkan sel mast di permukaan kulit.

Sel mast adalah sel pada kulit dan selaput lendir yang mengandung histamin. Pelepasan histamin bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala alergi, seperti gatal-gatal atau bengkak. Pasien dengan gatal-gatal autoimun mengalami kesalahan tertentu di mana autoantibodi telah terikat pada reseptor di sel mast.

Autoantibodi mengelabui sel mast agar percaya bahwa sel tersebut telah menemukan alergen. Hasilnya adalah gatal-gatal dan pembengkakan jaringan, serta keinginan putus asa untuk menghilangkan rasa gatal tersebut.

Ciri-ciri biduran kronis

Ada beberapa ciri biduran kronis yang hampir sama dengan biduran biasa saat terkena alergi maupun serangga.

  • Bercak Merah atau Benjolan: Bercak merah atau benjolan muncul di permukaan kulit. Mereka bisa berukuran kecil atau besar, dan kadang-kadang bergabung membentuk area yang lebih besar.
  • Gatal: Biduran umumnya disertai gatal yang intens. Gatal ini dapat menjadi sangat mengganggu dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
  • Bengkak: Kulit di sekitar bercak biduran dapat menjadi bengkak dan terasa lebih tebal.
  • Bentuk dan Ukuran Variabel: Bercak atau benjolan dapat berubah bentuk dan ukuran dalam hitungan menit hingga jam.
  • Pembengkakan Bibir atau Mata: Pada beberapa kasus, biduran dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau area wajah lainnya.

Cara mengatasi biduran

Beberapa langkah yang mungkin dapat membantu sebelum Anda dapat mengunjungi dokter:

1. Hindari Pemicu

Anda perlu mengetahui pemicu biduran, hindarilah kontak dengan pemicu tersebut. Pemicu biduran dapat bervariasi, seperti makanan tertentu, obat-obatan, faktor lingkungan, atau stres.

2. Gunakan Kompres Dingin

Penggunaan kompres dingin dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan. Gunakan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin dan tempelkan pada area yang terkena biduran.

3. Hindari Menggaruk

Pantangan dari biduran adalah menggaruk area yang terkena biduran dapat memperparah kondisi dan menyebabkan iritasi lebih lanjut.

4. Gunakan Krim atau Salep Anti-Gatal

Salep atau krim anti-gatal yang diresepkan atau yang dapat dibeli bebas di apotek mungkin membantu mengurangi rasa gatal.

5. Minum Antihistamin

Konsumsi Antihistamin over-the-counter dari apotek membantu mengurangi reaksi alergi dan gatal-gatal. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain atau sedang mengonsumsi obat lain.

Demikian beberapa ciri-ciri biduran kronis dan kaitan dengan kondisi autoimun yang patut diwaspadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News